Doa dan Harapan Warga Kota Palopo di HUT ke-18

2422
Kota Palopo terlihat dari ketinggian. (foto/ist/miswar rasyid)
ADVERTISEMENT

BERAGAM harapan disampaikan masyarakat Kota Palopo pada HUT Kota Palopo ke-18. Masyarakat Kota Palopo meminta pemerintah lebih fokus terhadap infrastruktur, ekonomi, keamanan, termasuk tidak mengesampingkan bidang kepemudaan.

KORAN SERUYA mewawancarai sejumlah warga Kota Palopo yang berbeda usia dan profesi sekaitan HUT ke-18 Kota Palopo. Mereka menaruh harapan besar kota yang sudah dua periode dipimpin HM Judas Amir kian maju dan berkembang, sehingga masyarakatnya sejahtera. Warga menyampaikan harapan kepada pemangku kepentingan di kota ini.

ADVERTISEMENT

Asnawi Mas’ud, misalnya, berharap, Kota Palopo bisa lebih baik dari segi penataan kotanya. Sebagai warga kota ‘Idaman’ ini, dia ingin titik-titik parkir di Kota Palopo lebih tertib dan tidak semrawut.

Tak hanya itu, dia menyarankan agar perlunya peningkatan prasarana jalan karena tingginya penambahan volume kendaraan saat ini. “Layanan publik juga perlu lebih ditingkatkan, terutama di kantor kelurahan,” kata warga Jalan Andi Machulau, Kelurahan Batupasi ini.

ADVERTISEMENT

Asnawi yang juga salah satu pemerhati masalah sosial di Palopo ini, mengusulkan juga kepada Pemkot Palopo perlunya pemasangan nama-nama jalan dan petunjuk arah di kota ini. “Semoga apa yang warga sarankan mendapat perhatian Pak Wali. Selamat HUT ke-18 Kota Palopo, semoga kota ini semakin maju dan masyarakatnya sejahtera,” kata Asnawi.

Berbeda dengan Asnawi, Sumarni, salah seorang pedagang di Pusat Niaga Palopo (PNP) berharap dengan momen hari jadi ke-18 ini, masyarakat Kota Palopo
semakin sejahtera. Pemerintah diminta untuk melakukan terobosan agar roda perekonomian khususnya untuk usaha kecil seperti yang dijalaninya tetap lancar.

“Semoga di usia yang ke-18 ini, Kota Palopo bisa lebih memberikan kesejahteraan bagi warganya, terutama bagi pedagang kecil seperti saya. Paling tidak, pemerintah memasilitasi pedagang mendapatkan bantuan permodalan dari bank,” ungkap warga Benteng Raya, Kecamatan Wara Timur ini.

Selain tentang ekonomi dan tata kota, warga Kota Palopo juga menginginkan jaminan keamanan saat beraktivitas. Khususnya saat malam hari, sebab saat ini masyarakat terkadang resah dengan aksi balap liar dan kasus begal. Apalagi beberapa hari terakhir ini, kasus tawuran kembali ‘kambuh’ di beberapa wilayah di Kota Palopo.

“Selamat ulang tahun untuk Kota Palopo yang ke-18, semoga di Kota Palopo semakin aman dari berbagai kasus tindak kriminal, seperti begal, balap liar, dan berbagai gangguan keamanan yang meresahkan warga,” kata Faizal, warga Jalan We Cudai, Kecamatan Dangerakko, Kecamatan Wara.

Anjas Chambank, pemerhati budaya sekaligus seniman asal Kota Palopo, ikut menyampaikan harapan terkait peringatan HUT ke-18 Kota Palopo. Anjas berharap, dalam usia 18 tahun, Kota Palopo semakin maju kedepan di berbagai bidang, termasuk maju di bidang kepemudaan.

“Harapan saya, Pemkot Palopo tidak hanya fokus membangun bidang infrastruktur seperti taman dan bangunan megah lainnya, sudah luar biasa kemajuan infrasktur di Palopo. Pembangunan bidang kepemudaan perlu juga mendapat perhatian, terutama fokus pengembangan SDM Kepemudaan, sebab pemuda menjadi jembatan estafet dari sebuah perkembangan modernitas,” kata Anjas.

Tak hanya itu, Anjas juga berharap agar pemerintah memberi ruang kepada pelaku seni dan pariwisata di kota ini agar bisa berkarya dan berkreasi. “Salah satunya, saya berharap agar Kota Palopo memiliki ‘working art space’ yang representatif layaknya kota maju lainnya, dimana ‘working art space’
menjadi jawaban bagi kaum-kaum minoritas yang selama ini berjuang secara mandiri. Industri Kreatif bisa sangat berkembang di Kota Palopo jika ruang-ruang kreatifitas dibuka sebanyak-banyaknya,” kata Anjas.

Kota Palopo, kata dia, satu dari tiga kota besar yang ada di Sulawesi Selatan, sehingga Kota Palopo sangat berpotensi untuk hadir sebagai kota industri kreatif untuk ikut membantu menopang promosi dan PAD Kota Palopo. Sisa bagaimana Pemerintah Kota melihat potensi Kepemudaannya.

“Kota maju bukan hanya dilihat seberapa megah bangunannya, tapi kota maju juga dilihat seberapa berpotensi masyarakatnya, sebab bangunan bisa roboh setiap waktu, namun life skill setiap warga akan abadi selamanya,” ujar Anjas, seraya menambahkan, makanan khas Luwu namanya pacco, dimakan agar bertenaga, selamat ulang tahun Kota Palopo, hadirlah kepeduliaan pada pemuda. (***)

ADVERTISEMENT