LUTIM – 13 sekolah di Kabupaten Luwu Timur menjadi Pilot Project Implementasi Sistem Informasi Bantuan Operasional Sekolah (SiBOS) Non Tunai. Sekolah itu mulai dari tingkat SD hingga SMA.
Ke-13 sekolah tersebut antara lain SDN 238 Malaulu, SDN 228 Lagaroang, SDN 227 Puncak, SDN 229 Waru, SDN 221 Malili, SDN 222 Batu Merah, SDN 223 Balantang, SDN 226 Patande, SMPN 1 Malili, SMPN 2 Malili, SMAN 1 Luwu Timur, SMAN 12 Luwu Timur dan SMKN 1 Luwu Timur. Seluruhnya berada dalam wilayah Kecamatan Malili.
Pengelola dana BOS dari ketigabelas sekolah tersebut telah mengikuti sosialisasi SiBOS pada Kamis (22/08/2019), bertempat di Warkop 533 Malili, yang dilaksanakan oleh Bank Sulselbar Cabang Malili bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Timur.
Sosialisasi dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kab. Luwu Timur, La Besse, didampingi pimpinan Bank Sulselbar Cabang Malili, Hamdan. Materi SiBOS disampaikan Team Impementor dari kantor pusat Bank Sulselbar, Edwin Syamsuddin.
Menurut Edwin, Aplikasi SiBOS merupakan sistem informasi terkomputerisasi yang didesain khusus dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas dan pengawasan seluruh proses pemberian bantuan operasional sekolah. Selain itu, SiBOS juga mencatat setiap transaksi atas penggunaan dana BOS, baik tunai maupun non tunai serta fungsi sebagai alat pembayaran secara non tunai.
“Aplikasinya sangat friendly serta dapat diakses secara langsung melalui smartphone dan komputer pc atau tablet melalui website https://sibos.banksulselbar.co.id,” jelas Edwin.
Sementara itu pimpinan Bank Sulselbar cabang Malili mengatakan, dengan aplikasi SiBOS ini maka semua transaksi keuangan terkait dana Bantuan Operasional Sekolah tidak lagi dilakukan secara manual, tetapi seluruhnya menggunakan sistem.
“Inyah Allah tahun ini kita mulai di 13 sekolah, kedepannya seluruh sekolah di Luwu Timur akan menggunakan aplikasi SiBOS,” jelas Hamdan. (ikp/kominfo)