LUWU – Ketua Perpadi Kabupaten Luwu, Wahyu Napeng, mempertanyakan penyebab perbedaan harga pembelian beras oleh Bulog di Luwu Raya. Harga yang dibeli dari petani di Luwu Raya bekisar Rp 8.030 per kilogramnya, sementara Bulog daerah lain membeli beras dengan Harga Rp. 8.500 per kilogramnya.
Dia menjelaskan Menteri Pertanian telah memerintahkan seluruh Bulog se-Indonesia untuk segera menyerap beras petani. Pasalnya, ia khawatir harga beras terus merosot menyusul naiknya stok di petani lantaran masuk musim panen.
“Kami ingin mengetahui perbedaan Bulog yang hanya bisa membeli beras dengan harga Rp 8.030 perkilonya sementara Bulog daerah lain capai Rp 8.500. Apa yang dilakukan Bulog disini bisa mematikan para pengusaha dengan hanya membeli dengan nilai yang rendah,” ujar Wahyu Napeng.
Wahyu menegaskan bahwa Kepala Sub Divre Bulog Kota Palopo yang membawahi wilayah Luwu Raya, harus menanggapi hal ini. Ia menilai Pasokan beras di gudang Perum Bulog merupakan salah satu acuan membentuk harga beras. Karena itu Bulog dituntut memaksimalkan penyerapan beras di daerah untuk menjaga jumlah stok dan harga jual di pasar.
“Saat ini terkhusus Kabupaten Luwu akan menghadapi panen raya tentunya harga pemebelian harus tetap berpihak, sementara penyerapan beras petani akan rendah jika pemebelian Bulog hanya dalam kisaran Rp 8.030. Kita ingin tahu kenapa Bulog hanya membeli dengan harga seperti itu, sementara Bulog di daerah lain bisa membeli di atas harga Bulog kita,” jelasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik dalam rilis terbarunya mencatat adanya penurunan harga gabah dan beras selama April 2019. Menurut data teranyar tersebut, harga gabah kering panen melorot 5,37 persen dibanding bulan sebelumnya.
Selama April, harga beras kualitas premium di penggilingan dilepas dengan harga rata-rata Rp 9.465 per kilogram. Ketimbang Maret lalu, harga beras ini menurun 3,56 persen.
Penurunan harga juga terjadi untuk beras kualitas medium. Harga rata-rata di penggilingan mengalami penurunan sebesar 4,3 persen. Sedangkan harga beras kualitas rendah dipatok rata-rata Rp 8.936 atau turun 3,61 persen ketimbang Maret 2019. (fit/liq)