OTAK RH, 39 tahun, sebagai ayah kandung isinya selangkangan melulu. Melihat anak gadisnya yang baru berusia 12 tahun, pria yang bekerja sebagai mekanik di Parepare ini semakin ‘gersang’ alias seger dan merangsang, maunya mencicipi juga. Maka dengan berbagai cara, akhirnya RH sukses ‘menempeli’ putri kandungnya sendiri. Malah, dua kali dia nyosor putrinya.
Setan bin jin sudah merasuki otak RH. Dia benar-benar mabuk. Bagaimana tak dibilang mabuk, ketika istri dan anak lainnya tengah pulas tidur di kamar, kesempatan itu digunakan untuk menodai putri kandungnya, yang memang cantik, sekel nan cemekel. Prinsip dia, “Ketimbang keduluan orang lain, pakai sendiri dulu!”
Ditambah lagi bisik setan selalu menggoda RH berbuat asusila terhadap putrinya, maka tanpa memikirkan masa depan putrinya, RH benar-benar menggauli putrinya.
Setan bisiknya memang sangat jeli membuat RH lupa diri,”Kenapa ente pusing, itu anak gadismu kan sudah gede, nanti pria lain yang sikat khan rugi!” Godaan setan benar-benar manjur,”Oke deh Bro, terima kasih atas saranmu,” Hehehhee
Dua kali RH memperkosa putrinya. Kejadiannya, Sabtu (7/12/2019) dini hari. Dan keesokan harinya, RH tak merasa bersalah berangkat ke bengkel tempatnya bekerja. Namun, rupanya, dibelakang putrinya yang berinisial BL mendatangi kantor polisi. Korban bersama ibunya mengadukan RH. Dia mengadukan sang ayah bejat. Singkatnya, RH kemudian digelandang ke kantor polisi.
Di depan polisi, RH ngaku menyesal. Tapi nasi susu jadi bubur tak bakal bisa jadi nasi lagi. Penyesalan memang datangnya selalu telat. Satu-satunya jalan yang harus ditempuh RH adalah menjalani hukuman penjara.
Mau tau apa pengakuan RH saat diperiksa polisi? Ayah bejat ini mengaku jujur sudah dua kali ‘memanjat’ putrinya. Sejujur-jujurnya dia ngaku kalau dirinya memperkosa putrinya dua kali, saat istri dan anaknya tidur pulas. “Pelaku sudah diamankan, sudah mengakui perbuatannya,” kata Kasat Reskrim Polres Parepare, Iptu Asian Sihombing.
Biar beritanya jujur hasil contekan, berita ini disadur dari Rakyatku.com, Minggu (8/12/2019), bahwa polisi masih menyelidiki motif kasus ini.
Yang menyedihkan lagi, akibat ulah sang ayah, BL kini mengalami trauma berat. Belakangan ini, dia lebih banyak berdiam diri dan murung.
Musibah yang dialami gadis yang masih duduk di bangku SD di Kota Parepare mendapat perhatian berbagai pihak, salah satunya Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Anak (P2TP2A) Parepare. “Korban sepertinya trauma,” ujar Andi Nilawati, ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Anak (P2TP2A) Parepare. (*/tari)