PALOPO–Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel masih lama. Namun, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mulai menggebrak wilayah Luwu dengan berbagai kunjungan dan kebijakan pembangunan di daerah itu. Adakah ini isyarat Nurdin Abdullah jauh-jauh hari mulai melakukan investasi politik demi mengincar figur dari Luwu Raya sebagai calon pendampingnya untuk the next?
PUNCAK kunjungan Nurdin Abdullah ke Luwu Raya, yakni merayakan malam pergantian tahun 2019 ke 2020 di Seko, Kabupaten Luwu Utara. Sebelum ke Seko, Nurdin Abdullah mengadakan serangkaian kegiatan di Kota Palopo. Bahkan, di pengunjung tahun 2019, Nurdin mengucurkan dana yang tidak sedikit di Kota Palopo.
Nurdin yang akrab disapa Prof Andalan menggelontorkan dana bantuan pembangunan kampus Unanda Palopo di Walenrang sebesar Rp5 miliar. Tak hanya itu, dia juga memberikan bantuan Rp1,5 miliar ke Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palopo untuk pembangunan masjid.
Gubernur Nurdin menepati janjinya merayakan tahun baru bersama masyarakat Seko tatkala daerah itu sudah bisa diakses via jalur darat. Sejumlah artis ibukota dihadirkan memeriahkan momen tersebut yakni Ikke Nurjannah dan Selfi KDI. Ini gebrakan luar biasa Nurdin Abdullah di Luwu Raya.
Gebrakan Nurdin ini sangat menuai simpati masyarakat. Foto-foto dan video kegiatan Nurdin bertahun baru di dataran tinggi Luwu Utara bersama masyarakat setempat viral di media sosial.
Bukan apa-apa, sepanjang bangsa ini merdeka, baru kali pertama masyarakat Seko merayakan malam tahun baru begitu meriah. Kembang api mewarnai langit Seko ketika tahun baru 2020 tiba. Masyarakat setempat bersuka cita.
Nurdin Abdullah sendiri menaruh asa pengembangan Seko. Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini berharap kelak Seko akan menjadi kota mandiri dan idaman. Stigma Seko sebagai daerah pelosok dan tertinggal perlahan ditinggalkan. Toh, akses menuju ke sana sudah tersedia dan segera diaspal. Penerangan pun mulai masuk. Olehnya itu, ia ingin Seko terus disokong untuk berkembang mengingat potensinya yang besar.
“Saya betul-betul berharap Seko akan menjadi kota mandiri dan idaman, saya bermimpi Seko bersinar di malam hari, apalagi di dalam perjalanan bersama ibu bupati, kita resmikan jaringan listrik pedesaan di Kecamatan Rongkong dan ini akan diteruskan ke Seko,” kata Gubernur Nurdin, dilansir dari laman resmi Pemkab Lutra, Kamis (2/1/2020).
Orang nomor satu di Sulsel ini bahkan meminta masyarakat Seko mempersiapkan diri menerima perubahan menuju daerah yang lebih modern. Terlebih letak Seko sangat strategis dan memiliki potensi khususnya di bidang pariwisata. “Saya malah ingin mengatakan kepada masyarakat Seko agar mempersiapkan diri menerima perubahan, ke depan Seko akan menjadi segitiga emas pertumbuhan ekonomi, akan banyak investasi yang masuk terutama di bidang pariwisata,” terang dia.
Ya, sepanjang tahun 2019 yang telah berlalu, Nurdin Abdullah memperlakukan Luwu Raya sangat istimewa. Malah, Nurdin membuka kantor perwakilan Pemprov Sulsel di Kantor Walikota Palopo.
Rupanya, gebrakan Nurdin Abdullah di Luwu Raya mulai memunculkan spekulasi, bahwa mantan Bupati Bantaeng dua periode itu akan menggandeng Wija to Luwu menjadi calon Wakil Gubernur (Wagub) Sulsel dalam Pemilihan Gubernur Sulsel 2023 mendatang.
“Tak masalah kalau Pak Gub (Nurdin Abdullah) memilih tokoh Luwu Raya, malah bagus. Apalagi, banyak tokoh-tokoh Luwu Raya yang layak memimpin Sulsel,” kata Asnawi Mas’ud, salah satu pemerhati pembangunan di Kota Palopo, Kamis (2/2/2020) via massanger ke KORAN SERUYA.
Ada beberapa tokoh Luwu Raya yang mumpuni untuk go regional Sulsel. Di antaranya, Walikota Palopo HM Judas Amir, Bupati Lutra, Indah Putri Indriani, Bupati Luwu Basmin Mattayang, termasuk Bupati Lutim HM Thoriq Husler.
Diluar itu, masih banyak tokoh Luwu Raya lainnya, seperti mantan Bupati Luwu yang juga maju mencalonkan diri pada Pilgub Sulsel lalu, Andi Mudzakkar, Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Raya, Buhari Kahar Mudzakkar, dan lain-lain.
Dalam pandangan Asnawi, ada tiga hal yang hendak dicapai Nurdin Abdullah di Luwu Raya melalui gebrakannya. Pertama, Nurdin Abdullah setelah terpilih
memimpin Sulsel memang berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur di Luwu Raya agar memenuhi syarat sebagai calon provinsi.
Kedua, Nurdin Abdullah memberi porsi pembangunan yang lebih agar Luwu Raya ini tetap menjadi bagian dari Sulsel. “Ketiga, saya mengamati demikian, ada isyarat akan melirik tokoh Luwu Raya sebagai calon wakilnya untuk suksesi kedepan,” ujar Asnawi.
Akademisi Unanda Palopo, DR Abdul Rahman Nur tidak sependapat. Menurut dia, besarnya perhatian Nurdin Abdullah ke Luwu Raya terlalu jauh dan terlalu dini jika dikaitkan politik. “Kurang tepat jikan dikaitkan politik,” kata Abdul Rahman Nur.
Dia malah berpendapat, wajar Nurdin Abdullah memperhatikan wilayah Luwu Raya. Sebab, selama ini Luwu Raya kurang mendapat perhatian dari pemerintahan sebelumnya, dan realitanya masih banyak daerah di jasirah utara Sulsel ini kurang mendapat perhatian dan masih tertinggal. “Ini sudah menjadi tuntutan masyarakat, untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di pedalaman,” kata Wakil Dekan Fakultas Hukum Unanda Palopo ini.
Namun, dalam konteks politik, menurut Maman, begitu Abdul Rahman Nur akrab disapa, tak masalah jika menggandeng figur dari Luwu Raya. Toh, kata dia, banyak figur dari daerah ini yang layak diperhitungkan. “Tapi khan masih lama, terserah Pak Gub nantinya kalau mau menggandeng Wija To Luwu,” katanya. (*/cbd)