Hand Sanitizer Bisa Dibuat Sendiri, tetapi BPOM Ingatkan Hal Ini

605
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA–Ramai virus corona membuat stock atau persediaan hand sanitizer menjadi langka di pasar-pasar atau swalayan. Wargapun banyak yang meracik sendiri cairan pembersih tangan atau hand sanitizer yang berbahan dasar alkohol itu.

Tetapi Balai Pengawas Obat dan Makanan, BPOM, memiliki kekhawatirkan jika cairan yang dihasilkan tidak berdampak sama sekali pada pencegahan virus corona baru. Alih-alih melenyapkan virus, cairan itu ditakuti berdampak negatif bagi kulit si pemakai.

ADVERTISEMENT

Kepala BPOM Kota Palembang Arofah Nurfahm mengatakan prosedur pembuatan hand sanitizer untuk mencegah penyebaran COVID-19 sudah diatur agar sesuai dengan standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).

“Imbauan ini kami sampaikan karena saat ini marak pembuatan hand sanitizer di kalangan masyarakat untuk menjaga kebersihan dan terhindar dari wabah Virus Corona,” kata dia, mengutip Republika, Jumat (20/3).

ADVERTISEMENT

Maraknya pembuatan hand sanitizer ini ditengarai karena langkanya produk tersebut di pasaran. Bahkan bahan baku alkohol juga turut langka.

“Yang ditakutkan adalah takarannya tidak tepat sasaran jika buat sendiri,” kata Arofah.

Ia menjelaskan takaran yang sudah menjadi standar pembuatan hand sanitizer sesuai arahan WHO yakni alkohol 833 cc untuk etanol 96 persen, hidrogen peroksida (H202) 3 persen 41,7 cc dan 14,5 cc gliserol.

“Adanya gliserol untuk melembabkan kulit. Bahan ini banyak dipergunakan produk kecantikan,” kata dia.

Selain itu setelah hand sanitizer dibuat pun belum bisa langsung dipergunakan karena harus didiamkan terlebih dahulu untuk memastikan benar-benar steril.

“Makanya kita tidak anjurkan masyarakat untuk membuat hand sanitizer sendiri. Lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir malah lebih efektif,” jelas dia.

Sejauh ini, sudah cukup banyak instansi yang telah meminta bantuan dari BPOM untuk minta dibuatkan hand sanitizer. Di antaranya adalah Pemerintah Kota Palembang sebanyak 300 botol.

“Hanya saja kami masih menunggu botol spraynya, sementara untuk ketersediaan bahan baku masih terus diupayakan,” ujar dia.

Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes: 021-5210411 atau kontak ke nomor 0812-1212-3119

Untuk kota Palopo Hub. DINKES PSC 119 JA: 0471-21531 atau HOTLINE: 085 241 855 036

Untuk Luwu Utara: DINKES: 0813-4264-8399 dan Call Center PSC 119 di 085 226 046 119

ADVERTISEMENT