PALOPO – Walikota Palopo, HM Judas Amir mengunjungi sejumlah warga di Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Minggu (17/5/2020).
Kunjungan tersebut, dilakukan untuk memastikan secara langsung terkait isu yang beredar jika di wilayah tersebut, terdapat sejumlah warga miskin yang tidak berikan bantuan.
Dalam kunjungan itu, Judas Amir menyampaikan kepada masyarakat jika penyaluran bantuan harus dilakukan sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada.
“Dalam postingannya tertulis ada warga yang pantas mendapatkan bantuan, namun tidak diberikan. Diawali adanya tempat tertentu yang seakan-akan bisa memfasilitasi masyarakat dimana kalau dia melaporkan keadaan kesana, bisa di fasilitasi untuk menyelesaikan masalahnya,” katanya.
Orang nomor satu di Kota Palopo itu, juga menghimbau agar masyarakat di Kota Palopo, tidak melakukan pembohongan publik yang akibatnya membuat warga yang lain resah.
“Jujurlah berbicara, dan hindari mengatakan apa yang tidak benar” jelas Pak Haji, sapaan akrab Walikota Palopo.
Selain itu, hal yang lainnya ada satu warga yang terdaftar dalam dua kartu keluarga dengan nama yang berbeda melaporkan bahwa tidak mendapatkan bantuan.
“Dalam data pemerintahan dia mendapatkan bantuan BPJS Pemerintah secara gratis, tetapi karena kondisi warga tersebut sedang sakit, maka perlu diberikan bantuan lainnya,” terang Judas Amir
Kejadian serupa juga terjadi di Kelurahan Lagaligo, Kecamatan Wara, Kota Palopo. Dimana salah seorang warga Kelurahan Lagaligo, Kecamatan Wara, Kota Palopo, yang mengaku tak pernah terima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah, ternyata sudah mendapat bantuan.
Hanya saja, mereka tidak mengetahui kalau ternyata sudah ada namanya sebagai penerima.
Lurah Lagaligo, Nana Adriana, mengatakan, jika dua warganya itu sudah menerima bantuan. Nana menjelaskan, warga atas nama Jusriani (53), warga Jalan Kelapa, sudah menerima bansos tunai yang telah ditransfer ke rekening BNI.
Sementara Sudirman (37), warga Jalan Durian, menerima bantuan raskin, kartu gesek untuk raskin APBN. “Setelah kami dapat informasi soal pengaduan itu, kami menelusuri, ternyata keduanya sudah terima bantuan. Kan tidak dibolehkan dobel dalam satu keluarga,” tandasnya.
Ia menyarankan, warga sebelum protes, sebaiknya ke kantor kelurahan untuk mengecek namanya. “Kami terbuka di kantor kelurahan. Jadi kalau mau mengecek nama-nama penerima bantuan, silakan ke kantor,” tandasnya.
Nana juga mengaku, juga pernah ada warga yang mengeluh, namun setelah dicek, ternyata sudah dapat bantuan, yang ditransfer langsung ke rekening BRI miliknya. Tidak diketahui, karena dia tidak punya SMS banking. (Hms/Sya)