PALOPO–Kasus tewasnya Imam Gazali (20), mahasiswa Tekhnik Sipil Unanda Palopo itu, sudah ditangani Satreskrim Polres Palopo. Korban adalah warga Jalan Carede Palopo ini, meninggal dunia dengan luka sedalam 20 sentimeter bagian perut belakang akibat senjata tajam diduga bekas tikaman badik.
Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas, mengatakan, kasus tewasnya Imam Gazali diduga ada kaitannya dengan insiden tawuran melibatkan dua kelompok pemuda diduga dari Jalan Batara dan Jalan Rusa, sebelum korban ditemukan berlumuran darah.
“Sebab, sebelum korban ditemukan terkapar di pinggir jalan, sempat terjadi tawuran dua kelompok pemuda di sekitar lokasi kejadian,” kata Kapolres Palopo AKBP Alfian Nurnas kepada KORAN SERUYA disela-sela peninjauan lokasi longsor di poros Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sabtu (27/6/2020).
Diketahui, korban ditemukan terkapar bersimbah darah di Jalan Gunung Torpedo, tak jauh dari jembatan Lavender, sekitar pukul 01.00 Wita, Sabtu (27/6/2020) dini hari. Saat polisi melakukan penyisiran di lokasi kejadian, ditemukan lima buah anak panah (busur), batu kali, dan darah korban berceceran.
Imam sebelum meninggal dunia sempat menemui rekannya bernama Ari (17) di Jalan Batara. Korban mengajak Ari ditemani membeli rokok. Namun, dalam perjalanan, Imam dan Ari dikejar oleh dua pria bermotor yang meminta mereka menepi.
Menurut Alfian, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Khusus dua kelompok yang bertikai pada Sabtu dini hari, diduga melibatkan kelompok pemuda dari Batara dan Jalan Rusa.
“Belakangan ini mereka memang saling memprovokasi saling menyerang. Kini polisi tengah mencari pelaku yang menyebabkan korban tewas. Lokasi sekarang kita jaga biar tidak terjadi insiden susulan sembari kita menyelidiki dan menangkap pelaku,” katanya. (*/iys)