LUWU UTARA–Memasuki hari ke 10 pascabencana banjir bandang di Luwu Utara, dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, dampak dan kerugian yang ditimbulkan tidak sedikit jumlahnya.
Selain korban jiwa yang hingga Rabu kemarin (22/7/2020) dilansir berbagai media, mengutip sumber Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedikitnya 38 orang korban meninggal dunia, 106 orang luka/dirawat, dan 10 orang masih dinyatakan hilang.
“Warga yang mengalami luka-luka mencapai 106 orang, 22 di antaranya menjalani rawat inap dan sisanya rawat jalan. Sedangkan pengungsian, BPBD Kabupaten Luwu Utara mencatat 3.627 KK atau 14.483 orang masih mengungsi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sabang, Baebunta dan Masamba).”
“BPBD setempat masih mendata populasi penyintas yang berada di Kecamatan Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam siaran persnya di laman web BNPB, Rabu, 22 Juli 2020, kemarin petang.
Sementara itu, perkembangan terkini kerugian mencakup rumah terdampak 4.202 unit, tempat usaha mikro 82, tempat ibadah 13, sekolah 9, kantor pemerintah 8, fasilitas kesehatan 3, fasilitas umum 2 dan pasar 1. Sedangkan kerusakan infrastruktur meliputi jalan sepanjang 12,8 km, jembatan 9 unit, pipa air bersih 100 m dan bendungan irigasi 2 unit.
Menurut Raditya, pantauan BPBD setempat, akses Jalur poros Masamba–Baebunta, Jalan Poros di Kecamatan Sabbang menuju Desa Malimbu masih tertimbun lumpur dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
“Kerusakan lahan produktif mencakup 219 hektar lahan pertanian dan 241 hektar lahan sawah”, katanya.
Upaya penanganan darurat lain yang dilakukan dengan pendirian dapur umum yang tersebar di enam titik. Menurut informasi yang diperoleh Pusdalops BNPB, ketersediaan dapur umum masih kurang untuk memenuhi kebutuhan permakanan para penyintas.
BPBD dan instansi terkait mendistribusikan bantuan logistik melalui motor trail untuk menjangkau wilayah yang sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat. Tantangan ini mengakibatkan distribusi bantuan logistik belum dapat diakses para penyintas di beberapa titik dengan optimal.
Berikut Datanya:
Data Pengungsi/Jumlah Sementara: 3.627 KK / 14.483 Jiwa
6 Kecamatan Terdampak: Baebunta: 1.452 KK / 5.202 Jiwa (Sungai Meli Baebunta) Sabbang: 238 KK/ 927 Jiwa (Sungai Rongkong) Masamba: 1.937 KK / 7.748 Jiwa (Sungai Masamba/Maipi) Malangke Malangke Barat dan Baebunta Selatan (Belum ada data) Kondisi Kesehatan Pengungsi:
ISPA: 317 Diare: 41 Dermatitis: 195 Hipertensi: 187 Ibu Hamil: 303 Bayi: 447 Balita: 2.223 Lansia: 2.623 Kerusakan Infrastruktur: Rumah Penduduk 4.202 Unit Sekolah/Fasilitas Pendidikan 9 Unit Fasilitas Ibadah 13 Unit Fasilitas Kesehatan 3 Unit Kantor Pemerintahan 8 Unit Jaringan Jalan 12,8 Km Jembatan 9 Unit Fasilitas Umum/RTH 2 Unit Jaringan Air Bersih 100 Meter Bendung Irigasi 2 Unit Pasar Tradisional 1 Unit Unit Usaha Mikro 61 Unit Unit Usaha Perbankan 2 Unit Unit Usaha Bengkel 4 Unit Bandar Udara 1 Unit Rumah Jabatan 2 Unit Lahan Pertanian 219 Ha Lahan Perkebunan 241 Ha
(iys)