PALOPO–Segala kiat dan jurus telah dicoba, namun Takdir Ilahi telah tersurat, kota Palopo kembali menambah catatan kelam soal kasus penularan virus corona yang seolah belum berujung di bumi Nusantara termasuk di kota idaman tercinta ini.
Jumat, 8 Januari 2021, hari ini, ada dua lagi warga Palopo yang dinyatakan berpulang akibat positif Covid-19.
Dituturkan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Palopo, Dr dr Ishaq Iskandar MKes, lewat WhatsApp, Jumat petang, bahwa dua warga yang terkonfirmasi positif tersebut, salah satunya, adalah Ny. B, perempuan berusia 56 tahun, warga Jalan Tandipau kelurahan Tomarundung kecamatan Wara Barat, kota Palopo.
“Almarhumah Nyonya B ini meninggal dunia dengan tenang di RSUD Sawerigading, Jumat 8 Januari 2021,” sebut Jubir.
Sementara pasien satunya lagi adalah Tuan E, usianya 80 tahun, warga Jalan Batara kelurahan Boting kecamatan Wara. Kedua pasien ini meninggal di RSUD Sawerigading.
“Dengan adanya penambahan 2 kasus meninggal dunia yang terbaru lagi ini, menjadikan Palopo harus ekstra hati-hati. Karena kemarin saja, Angka Kematian di kota kita sudah naik ke posisi 3,54 Persen (CFR, Case Fatality Rate). Jumlah per Jumat hari ini yang meninggal dunia total sudah 28 kasus, sehingga otomatis 2 kasus terbaru ini akan menaikkan CFR kita lagi,” ungkapnya.
Jubir yang juga Asisten III Setda Palopo itu mewaspadai terjadinya lebih banyak lagi kasus baru di bulan Januari hingga Februari.
“Dari awal memang sudah ada warning dari para ahli epidemiologi akan bahaya kian naiknya kembali kasus Covid di Indonesia, sehingga butuh kewaspadaan dan perhatian serius dari semua pihak utamanya tidak dulu bepergian ke daerah yang zona merah serta patuh, disiplin ketat pada konsep 3 M dan 3 T. Jika tidak, maka kasus virus Corona ini akan semakin meningkat, sementara Daerah memiliki banyak keterbatasan sarana prasarana layanan Faskes,” pesan dr Ishaq.
Kasus Corona Kamis Kemarin di Palopo
Sebelumnya diberitakan, pada Rabu (6/1/2021) lalu, ada satu lagi yang meninggal dunia perempuan, berinisial LS, warga Tompotikka Wara, yang menghembuskan nafas terakhirnya di RS Awal Bros.
“Sudah dikebumikan secara protokol Covid-19 di TPU Purangi, perempuan, LS 55 tahun, Rabu petang,” ungkap Ishaq.
Almarhumah, lanjut Ishaq memiliki riwayat penyakit bawaan/Komorbid sebagai penyakit penyerta, yakni stroke, bebernya.
Dengan penambahan 1 lagi kasus MD, maka hingga kini sudah ada 26 kasus kematian pasca merebaknya Covid di Palopo awal Maret 2020, tahun lalu.
“CFR kita atau Case Fatality Rate yang biasa disebut angka kematian akibat Covid, 3,54 persen per Kamis 7 Januari,” sebut Jubir, kemarin.
Angka itu, kata dia lagi, bisa dimaknai, bahwa setiap 100 kasus Konfirmasi Positif Corona, ada 3 atau 4 orang yang berpotensi untuk meninggal dunia khusus di kota Palopo,” jelasnya.
Untuk itu, ia lagi-lagi mengimbau, agar masyarakat kota Palopo benar-benar sadar dan tidak memandang remeh Covid-19.
“Jangan ada vaksin datang kita lantas kendor dalam menerapkan protokol kesehatan. Kita harus tetap patuh pada 3M dan 3T sesuai maklumat pemerintah, dari Pusat, Provinsi hingga daerah, demi memerangi virus ini,” pungkasnya.
(iys)