PALOPO–Dua lagi kasus kematian terbaru pada Senin 11 Januari 2021 ini membuat Case Fatality Rate (CFR) kota Palopo lagi-lagi menukik naik.
Dari info grafis yang disampaikan Tim Satgas Covid-19 Palopo, melalui Juru Bicaranya Dr dr Ishaq Iskandar yang dihubungi via WhatsApp, mengakui jika penambahan dua kasus meninggal dunia (MD) ini membuat CFR kembali naik menjadi 3,86 persen.
“Benar, ada 2 tambahan kasus MD, yakni Nyonya Y, 65 tahun, warga kelurahan Maroanging, kecamatan Telluwanua,” ujar Ishaq.
Nyonya Y ini, lanjut dia, meninggal dunia di RS. Mitra Husada Makassar.
“Dan satunya lagi adalah Nyonya L, 82 tahun, warga kelurahan Batupasi, kecamatan Wara Utara, ia wafat di RSU Stella Maris di Makassar,” imbuhnya.
Sejak Januari di tahun 2021 ini, sudah ada 6 kasus baru warga Palopo yang MD.
Angka konfirmasi positif 777 kasus, 615 sembuh dan 30 meninggal dunia.
Sementara kasus yang masih aktif dan tersebar di 4 rumah sakit di kota Palopo adalah sebanyak 132 kasus.
Tempat Tidur di Ruang Isolasi Covid RSUD Sawerigading Terisi 86 Persen
PALOPO–Tingkat hunian atau keterisian tempat tidur di RSUD Sawerigading Palopo hingga kini sudah mencapai diatas 80 persen.
Dari total 46 bed yang disiapkan, jumlah tempat tidur yang terisi sudah mencapai 40 bed (40 pasien) atau masih tersisa 6 bed lagi, artinya, angka keterisiannya sudah di angka 86,95 persen.
Hal ini disampaikan Direktur RSUD Sawerigading Palopo, dr Nasaruddin Nawir Sp.OG (K) saat ditemui Koran Seruya di ruang kerjanya, Senin pagi (11/1/2021).
Ia juga menyatakan, jika rumah sakit yang dipimpinnya siap menangani kasus Covid-19 sebagai rumah sakit terbesar dan rujukan tipe B di Luwu Raya.
“Angka-angka untuk kasus Covid-19 di RSUD Sawerigading ini, sejak September-Desember 2020 hingga Januari 2021 sudah mencapai 235 kasus yang kami tangani.”
“Di bulan Januari ini saja, sudah ada 10 pasien yang dinyatakan positif corona, dan sisanya ada 40 pasien lagi yang masih menunggu hasil swab testnya di laboratorium,” paparnya.
Dokter Nasar menambahkan, pihaknya telah menyediakan 1 ruang operasi khusus bagi pasien Covid-19, terpisah dari pasien penyakit umum lainnya.
“Kami menambah 1 ruang khusus untuk kamar operasi bagi pasien covid. Ventilator yang ada, khusus untuk pasien Covid-19 di rumah sakit kami ada 2 unit,” jelas dr Nasar.
Sementara itu, Juru Bicara covid-19 kota Palopo, Dr dr Ishaq Iskandar, mengatakan, tingginya kembali kasus corona di kota idaman ini menjadi indikasi jika masyarakat masih banyak yang kurang peduli dengan protokol kesehatan dan enggan mematuhi surat edaran gubernur maupun walikota sendiri.
“Kami selalu mengimbau dan mengharapkan kerjasama semua pihak, semua stakeholder untuk selalu waspada, jangan lengah dan tetap disiplin. Jika toh kasus masih ada atau bertambah banyak, maka kita tidak boleh tinggal diam. Arahan walikota jelas dan tegas. Kita semua diminta kesadarannya untuk mematuhi surat edaran, baik soal pembatasan sementara maupun hal teknis lainnya. Kami mohon masyarakat jangan selalu memandang enteng masalah virus corona ini,” tandasnya.
(iys)