PALOPO–Kabar duka terkait penularan virus corona di kota Palopo semakin membuat gundah gulana warganya.
Hampir tiap hari, ada saja peti mati berisi jenazah pasien Covid-19 yang harus dikebumikan di kota berjuluk kota idaman, yang dikenal dengan aneka kuliner berbahan sagunya yang beraneka rupa itu.
Satgas Penanganan Covid-19 Palopo tiada bosan mengimbau dan terus memperingatkan akan bahaya laten virus corona tersebut.
Dalam rilis status Covid-19 Palopo edisi Rabu kemarin, 13 Januari 2021, Tim Satgas menulis angka terakhir di tanggal tersebut, jika kasus konfirmasi positif jumlahnya sudah mencapai 818, atau naik 41 kasus dibanding 2 hari sebelumnya, yang cuma 777 kasus.
Sedangkan Pasien sembuh menjadi 621 atau ada 6 orang yang Alhamdulillah sudah dinyatakan sembuh dari angka 615 atau dibandingkan 2 hari sebelumnya.
Yang mengenaskan, angka kematian ikut menanjak, dari posisi 30 menjadi 35. Artinya ada 5 lagi warga kota Palopo yang berpulang ke pangkuan ibu Pertiwi, menghadap Sang Khalik dibandingkan data hari Senin lalu.
Case Fatality Rate (CFR) atau angka kematianpun otomatis bergerak naik dari posisi 3,86 persen menjadi 4,28 persen.
Artinya: dari 100 orang yang tertular Corona, kemungkinan meninggal dunianya sekitar 4 sampai 5 orang.
Sementara kasus aktif di kota Palopo hingga kini masih ada sebanyak 34 pasien yang terkonfirmasi positif.
“Untuk data terbaru di kota Palopo terus diupdate setiap jam 8 malam per harinya oleh Satgas, kebetulan tadi malam Satgas yang buat Info Grafis kelelahan, karena harus melakukan tracing juga di lapangan bersama Tim,” jelas Jubir soal keterlambatan Info Grafis dari Tim Satgas Covid-19 Palopo, Kamis (14/1).
“Kami berharap warga Palopo mulai sekarang sayangi dirinya, dan berdisiplin penuh menghadapi masa-masa sulit pandemi covid-19 ini, angkanya bukan menurun tapi malah meningkat,” pungkas Dr dr Ishaq Iskandar MKes, Jubir Covid-19 Palopo.
(iys)