APA yang terbesit di benak kita soal disabilitas? Kekurangan fisik yang dimiliki oleh orang-orang kuat. Orang-orang tangguh yang bisa menjadikan kekurangannya sebagai kelebihan dari masing-masing mereka. Kaum difabel- sebutan untuk kaum yang mengalami disabilitas- meski memiliki kekurangan, banyak diantara mereka yang berkarya. Disabilitas bukan penghambat untuk berkarya.
Hastiana, salah satu contoh kaum difabel yang patut jadi contoh. Warga Desa Laba, Kecamatan Masamba, Luwu Utara ini, memiliki keahlian yang tidak banyak dimiliki orang. Dia mampu membuat miniatur manusia (boneka). Teranyar dia membuat boneka beberapa tokoh yang diidolakannya.
Meski berada di pelosok desa terpencil, dengan keterbatasan fisik, namun Hastiana yang akrab disapa Tia tidak pernah putus asa. Dia juga tak berharap belas kasihan karena kondisi fisiknya.
Dalam kesehariannya, Tia menghabiskan waktunya merangkai satu per satu kerajinan tangan dengan kreasi indah dan berseni. Tia membuat miniatur manusia dari boneka. “Saya mulai membuat miniatur manusia dari boneka sejak ibu meninggal, dua tahun lalu,” cerita Tia, di kediamannya, Kamis (10/6/2021).
Awalnya, Tia mengaku gagal. Namun dengan kesungguhan, Tia terus belajar hingga membuahkan hasil. Salah satu miniatur manusia dari boneka yang dibuatnya, yakni tokoh idolanya, host sekaligus mentalis Deddy Corbuzier.
Tak hanya itu, Tia juga membuat miniatur boneka mirip Angkie Yudistia, salah satu kaum difabel yang saat ini menjabat sebagai staf Kepresidenan. “Saya sangat mengidolakan dua tokoh ini, makanya saya buatkan miniatur boneka mirip mereka,” ujar Tia.
Tia berharap, suatu saat jika berkesempatan bertemu dengan dua tokoh tersebut, Tia akan menyerahkan langsung hasil karyanya kepada mereka. “Miniatur boneka mirip Deddy Colbuzier dan Angkie Yudistia saya buat sekitar dua bulanan,” katanya.
Tia mengakui, dia juga membuat miniatur boneka mirip Bupati Luwu Utara, Hj. Indah Putri Indriani. “Sudah saya serahkan kepada Ibu Bupati,” katanya.
Suharto, Plt Kades Laba, mengakui, Tia salah satu warganya yang memiliki kekurangan fisik, tetapi telah membuktikan bahwa kaum difabel bisa berkarya dengan baik dan patut dihargai.
“Dia (Tia) sulit berjalan karena cacat kaki, termasuk tangannya cacat. Sehari-harinya beraktivitas dengan kursi roda karena mengalami kelumpuan,” kata Suharto.
Ditengah keterbatasan fisik, cerita Suharto, Tia memiliki keahlian yang tidak banyak dimiliki orang. Sudah beberapa miniatur manusia boneka dia buat, seperti miniatur boneka Deddy Colbuzier, Angkie Yudistia, termasuk Ibu Bupati Lutra,” kata Suharto. (***)
