PALOPO–Kursus Pelatih Lisensi C AFC Askot PSSI Palopo secara resmi memang telah ditutup, Kamis sore, 17 Juni 2021 kemarin di meeting room BM Residence di kawasan pemukiman Anggrek, Palopo.
Namun, gaungnya masih terasa. Sebanyak 21 peserta se Sulawesi Selatan yang ikut menjadi peserta merasa puas selama berada di kota idaman, Palopo.
Salah satu peserta, Erwin Zainuddin yang akrab disapa Jordan oleh rekan-rekannya, kepada Koran Seruya mengaku sangat senang selama berada di kota kecil berpenduduk hampir 200 ribu jiwa ini.
“Saya merasa bangga menjadi bagian dari Kursus Pelatih Lisensi C AFC ini, dimana selain mendapatkan ilmu sepakbola Filanesia, saya dapat juga teman yang banyak dan hampir dapat jodoh di kota Palopo,” kelakar Jordan yang selama ini melatih beberapa SSB di kota Makassar dan berperawakan mirip Carlos de Melo eks gelandang PSM asal Brazil.
Senada, Saharuddin Gusti, Pelatih SSB Anging Mammiri asal Makassar juga mengaku bahagia bisa ditempa selama 2 pekan oleh dua instruktur berpengalaman.
“Saya mengikuti kursus untuk memaksimalkan potensi bibit-bibit muda di SSB Anging Mammiri di kota Makassar yang saya latih. Selama di kota Palopo banyak kenangan manis, pernah juga dimarahi Coach Marwal Iskandar, pokoknya Kursus Pelatih Lisensi C ini sangat bermanfaat, terima kasih banyak atas ilmunya dan kepada Askot PSSI Palopo yang sukses menyelenggarakan kegiatan ini,” cetus Saharuddin, Kamis (17/6).
Selain itu, Pelatih yang sukses membawa SSB-nya jadi juara di Gararrang Cup U-12 di Gowa ini juga merasa betah selama mengikuti kursus pelatih di Palopo karena masyarakatnya yang ramah dan bersahabat.
“Saya merasa betah disini, Palopo kota yang aman dan damai, makanannya juga enak-enak, warganya juga ramah, saya berterima kasih dan beruntung bisa jadi peserta Kursus Pelatih yang digelar Askot PSSI Palopo,” sebut Saharuddin.
Dalam sambutan saat menyampaikan pesan dan kesannya di acara penutupan Kamis kemarin, instruktur Nasional Lukas Tumbuan, asal Bandung Jawa Barat, merasa bahwa semua yang telah mengikuti Kursus Pelatih sudah dianggap sebagai anggota keluarga sendiri.
“Saya tentu merasa bangga jika anak didik kami kelak berhasil menjadi pelatih yang mampu menerapkan ilmu yang sudah kami ajarkan. Soal menang atau kalah itu masalah rejeki, tetapi prinsip-prinsip sepakbola yang baik dan benar harus selalu kita ajarkan kepada anak-anak kita di SSB, pemain-pemain di klub, disitulah ukuran keberhasilan seorang Pelatih,” kuncinya.
Diketahui, peserta Kursus Pelatih Lisensi C AFC ini diikuti 21 Peserta diantaranya, Makassar 7 peserta, Bulukumba, Parepare dan Sinjai 1 peserta, Palopo 4 peserta, Kabupaten Luwu 3, dan Sulawesi Barat 1 peserta.
(*)