MASAMBA——Terkait hilangnya seorang ibu rumah tangga bernama Ardia (59), warga Lero Maipi kecamatan Masamba, pada Jumat dini hari kemarin, dan hingga hari ini, Sabtu (17/7/2021) belum juga ditemukan.
Untuk itu, melanjutkan pencarian korban di hari kedua, Basarnas Palopo pada hari ini pukul 07.00 WITA melanjutkan upaya pencarian perempuan yang dikabarkan hilang saat hendak buang air besar di Sungai Maipi.
Humas Basarnas Palopo, Usman yang dihubungi Koran Seruya via telepon Sabtu pagi mengatakan, Tim Basarnas pagi ini akan bergerak melakukan pencarian dengan metode infanteri. Ini lantaran kondisi Sungai Maipi tak memungkinkan untuk ditelusuri dengan perahu karet.
“Tekniknya infanteri, atau jalan kaki menyusuri tepi sungai. Kita tidak bisa menggunakan perahu karet karena banyak bebatuan dan arusnya deras sekali,” terang Usman.
Pencarian dilakukan dengan menyebar personel dan tim relawan di sisi kanan dan kiri bibir sungai Maipi dengan berjalan kaki (infanteri) menyusuri arus air menuju ke arah hilir (Masamba).
Untuk diketahui, arus Sungai Maipi ini bermuara di kawasan Malangke, Luwu Utara.
Usman juga menambahkan, bahwa personel Basarnas di hari kedua ini semakin bertambah banyak, dengan bergabungnya beberapa organisasi dan relawan.
“Alhamdulillah, hari kedua ini kita dapat amunisi baru, ada beberapa teman-teman relawan dari berbagai lembaga yang turut bergabung,” ucapnya.
“Jadi, tim di hari kedua, ada dari Basarnas 5 orang, BPBD Luwu Utara 15 orang, Tagana Luwu Utara 15 orang, SAR Sawerigading 5 orang, SAR Hardness 2, PPRG HIMALAVANA 2, SAR Pramuka Peduli Luwu 3 orang, ACT Luwu Utara 6 orang, Dompet Dhuafa 5, dan Wahana Muda Indonesia 3 orang.”
“Ditambah lagi Pak Bhabinkamtibmas Maipi, Babinsa (TNI) Desa Maipi, Pemerintah Kecamatan Masamba dan masyarakat setempat serta pihak dari keluarga korban,” pungkas dia.
Rencananya, sesuai standar operasional, jika pencarian genap 7 hari dan korban tidak juga ditemukan, maka otomatis pencarian oleh Tim Basarnas ini akan dihentikan.
(*)