BILA seorang caleg, yang membagikan uang, mengira dirinya akan dipilih, sebaiknya angapan ini perlu dipikir ulang. Sebab, asumsi ini salah besar.
Sangat mungkin akan salah perhitungan.
Ya, sebab bila tidak menang, ya kalah. Tidak ada pilihan lain, hanya dua pilihan. Sementara kenyataan yang Ada saat ini strategi money politik hanya akan mengotori tangan saja, namun menang belum tentu.
Ini sangat memungkin terjadi, karena bukan satu caleg saja di dapil itu yang bagi-bagi uang. Beberapa caleg pesaing juga sangat mungkin melakukannya. Bagi yang awalnya tidak akan melakukan pun hampir-hampir akan tergoda untuk melakukannya karena melihat suasana di lapangan, pesaing melakukan langkah ini.
Bila perang uang, hingga satu orang hak pilih mendapatkan 3-4 amplop, maka tentu yang akan dipilih hanya satu, tidak mungkin semuanya. Siapa kira? Tidak ada yang tahu. Bisa jadi yang paling besar isi amplopnya. Atau, Bisa jadi justru yang tidak ngasih amplop, tapi ada kedekatan dengan sang caleg. Ini benar-benar terjadi di lapangan.
(BERITA TERKAIT): Adu Strategi Caleg Raih Simpati Rakyat (1); Dua Zona Persaingan Sengit
ZONA GARAPAN
Ada sebuah pemahaman yang mungkin perlu menjadi pertimbangan sang caleg dalam kampanye, yaitu ia tidak perlu melakukan kampanye di semua wilayah, kampung atau desa.
Fokuskan hanya menggarap wilayah-wilayah tertentu berdasarkan hasil pemetaan kekuatan dan peluang suara Anda.
Anda bisa melihat sebuah fakta dari pemilu legislatif tahun 2009, yang menunjukkan ternyata untuk bisa menang meraih satu kursi tidak perlu suara puluhan ribu. Dengan suara di bawah 5.000 saja sudah bisa berhasil mendapat satu kursi.
(BACA JUGA): Mau Nyaleg di Luwu? Wajib Baca Pengumuman Ini
Tentu bukan berarti Anda berlenggang kangkung tanpa kerja keras. Hanya saja ini untuk memperlengkap data sehingga Anda tidak buang-buang waktu dan tenaga sehingga Anda menjadi fokus wilayah mana saja yang perlu di optimalkan pada periode kampanye.
Pada daerah pemilihan Anda, yang terdiri dari beberapa kecamatan dan terdiri dari puluhan desa. Maka Anda bisa memilah kecamatan dan desa mana yang harus jadi prioritas.
Demikian juga dalam satu desa tidak semua kampung menjadi wilayah garapan. Wilayah-wilayah yang bukan prioritas, posisinya hanya untuk suara tambahan saja. Ada yang milih sang caleg, Alhamdulillah. Tida juga, tidak ada masalah. Namun bila ada kemungkinan mereka masih mau memilih partai maka mereka diorientasikan untuk menambah angka pada suara partai saja. (*/cbd)