Akhir Mei Sulsel Ditarget Nirkasus Covid-19, Nurdin Abdullah: Kita Fokus Penyembuhan Pasien Positif

738
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. (ft/asmar)
ADVERTISEMENT

PAREPARE–Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menargetkan, di akhir Mei nanti kasus positif virus Corona (COVID-19) sudah mulai turun dan mendekati nol kasus. Untuk itu, Nurdin meminta tim Satgas COVID-19 di seluruh wilayah Sulsel untuk lebih masif melacak kontak langsung para pasien positif Corona.

“Saya sangat berharap kita lebih masif lagi untuk melakukan tracking kontak supaya kita betul-betul bersih dari sumber-sumber penularan, akhir Mei sudah bisa landai dan mendekati titik nol, sehingga kehidupan bisa berjalan normal,” ujar Nurdin di sela kunjungannya di Posko Terpadu Satgas COVID-19 Kota Parepare, Jumat (8/5/2020), dilansir KORAN SERUYA dari detikcom.

ADVERTISEMENT

Nurdin ingin agar para bupati/wali kota yang menjadi ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di daerah agar fokus menyembuhkan pasien positif hingga PDP. Dia berpesan agar orang dalam pemantauan (ODP) dikarantina selama 14 hari di hotel yang telah disediakan.

“Yang harus kita lakukan adalah menemukan yang sakit dan menyembuhkan yang sakit. Tadi saya sempat bertemu Bupati Barru terkait santri yang positif Covid-19 setelah menjalani rapid tes dan swab tes , kita sampaikan giring ke Makassar , dia (para santri) tepuk tangan karena akan bertemu dengan temannya (Sesama santri Temboro),” katanya.

ADVERTISEMENT

Jika Sulsel telah berhasil menuntaskan masalah pandemi Corona di akhir Mei, selanjutnya Nurdin meminta bupati/wali kota untuk langsung mengantisipasi masalah ekonomi pasca pandemi Corona.

“Kita diminta oleh bapak Presiden untuk betul-betul fokus menyelesaikan COVID-19 tapi jangan lupa persoalan ekonomi juga jadi fokus kita, dua hal ini bertolak belakang , tapi apapun itu kita tetap harus berusaha,” ucapnya.

Sementara itu dalam kunjungannya di Parepare Nurdin menyalurkan bantuan berupa alat rapid test, masker, alat pelindung diri (APD) hingga hand sanitizer. “Ini (bantuan) non APBD, murni dari para donasi, semoga bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk penanganan COVID-19,” tuturnya. (*/tari)

 

ADVERTISEMENT