Aktivis Kawal Covid-19 Merasa Lelah, Kesal Karena Indonesia Tak Mau Belajar dari Iran dan Italia

1575
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA–Seorang aktivis gerakan KAWAL COVID, Ainun Najib, secara blak-blakan mengaku lelah dengan respon sejumlah warga Indonesia di tengah pandemi virus corona yang kian meluas.

Najib juga menyesalkan sikap pemerintah yang enggan berkaca pada negara lain seperti Iran dan Italia. Padahal, kasus virus corona terus meningkat dari hari ke hari.

ADVERTISEMENT

Pernyataan tersebut disampaikan aktivis Ainun Najib melalui akun Twitter pribadinya: @ainunnajib.

“Saya lelah. Bangsa kita tidak mau belajar dari Iran & Italia yang nyata di depan mata,” tulis Ainun Najib seperti dikutip Suara.com, Senin (16/3/2020) kemarin.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, pemerintah pusat lamban menangani virus corona. Tindakan cepat baru diambil setelah ada menteri yang positif terinfenksi corona.

“Pemerintah meremehkan #COVID19, nunggu Menteri-Menteri positif dan terkapar baru nyadar,” tambahnya.

Tak cukup sampai di situ, selain menyoroti sikap pemerintah, Ainun Najib juga mengkritik warga yang tetap bersikeras beraktivitas di luar untuk urusan tak mendesak.

Padahal, pemerintah sudah menerbitkan imbauan bagi warga untuk bertahan di rumah. Ia lantas memberikan sindiran kepada warga yang masih saja abai tehadap upaya penanggulangan virus corona.

“Sekarang rakyat banyak sama saja, disuruh #dirumahaja ngeyel. Apakah nunggu bergelimpangan jenazah?,” tulis Ainun Najib, memungkas.

Unggahan tersebut seketika menuai perhatian warga Twitter. Terbukti setelah dibagikan telah mendapat 1,3 ribu retweets dan 2,9 ribu likes.

KET FOTO: Cuitan aktivis Kawal Covid. (Twitter/@ainunnajib)

Banyak warganet yang justu mengkritik cuitan Ainun Najib tersebut lantaran dinilai kontra dengan warga.

“Mohon mas @ainunnajib memiliki empati. Jangan mencibir rakyat Indonesia. Pahami bahwa kondisi setiap orang berbeda. Mohon punya empati Mas!,” kata @aSoekarnen.

“Pak.. Sosialisasi daru pemerintah kurang.. Yan dibawah nggak tahu apa itu Covid 19 dan bahayanya..Dan dunia usaha gak mau tahu, usahanya harus tetap jalan, mana mau meliburkan karyawannya..” timpal @banupr.

Untuk diketahui, di Indonesia, angka penderita terinfeksi juga semakin meningkat.

Update Virus Corona di Indonesia: 134 Terinfeksi, 8 Sembuh, 5 Meninggal Dunia

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, ada penambahan 17 pasien baru yang positif menderita Covid-19.

“Berdasarkan data yang kita periksa hari ini hingga tadi siang dari spesimen yang kita terima sejak kemarin sore hingga siang tadi, ada penambahan kasus sebanyak 17 confirmed positif,” ujar Yuri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/3) kemarin.

Mewabahnya virus corona ini membuat beberapa negara melakukan lockdown atau kunci mati.

Namun menurut Yurianto, Indonesia tidak perlu ikut-ikutan melakukan opsi lockdown hanya karena jumlah negara yang mengambil langkah tersebut semakin bertambah. (*/iys)

Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes: 021-5210411 atau kontak ke nomor 0812-1212-3119.

Untuk kota Palopo Hub. DINKES PSC 119 JA: 0471-21531 atau HOTLINE: 085 241 855 036

Untuk Luwu Utara: DINKES: 0813-4264-8399 dan Call Center PSC 119 di 085 226 046 119.

ADVERTISEMENT