MAROS–Setelah sempat lumpuh total dari aktivitas transportasi selama kurang lebih 24 jam, Trans Sulawesi poros Maros-Makassar perlahan-lahan mulai normal.
Banjir setinggi pinggang orang dewasa menjadi pangkal lumpuhnya jalur Trans Sulawesi tersebut.
Informasi dihimpun KORAN SERUYA, air berangsur surut mulai pukul 17:00 Wita, Rabu (23/1/2019) petang. Ketinggian air tinggal sebetis orang dewasa. Sebelumnya, air merendam poros Maros mencapai 1 meter lebih.
Akibat poros Maros lumpuh, para pengguna jalan poros Maros tersebut harus menginap di jalan. Ratusan kendaraan mengular sepanjang puluhan kilometer. Sebagian besar pengguna jalur utama Maros-Makassar ini adalah warga dari Luwu Raya, terutama dari Kota Palopo.
(BACA JUGA): “Saya Terpaksa Balik ke Makassar karena Poros Maros Masih Lumpuh,” Pengakuan Komisioner KPU Palopo Terjebak Banjir
Tak hanya Trans Sulawsi lumpuh di Maros, aktivitas pemerintahan juga lumpuh. Kantor Bupati Maros terendam hingga pinggang orang dewasa akibat
hujan lebat sejak Senin (22/1) lalu. Sumber air berasal dari luapan dua sungai, yaitu antara sungai Maros dan Sungai Tumalia.
“Air mulai surut. Jalur Maros sudah bisa dilalui, karena ketinggian air sekitar betis orang dewasa,” kata Said, salah seorang sopir phanter jurusan Makassar-Palopo kepada KORAN SERUYA via ponselnya.
Said yang tidak lain distribusi KORAN SERUYA Makassar-Palopo ini mengaku mobilnya sudah bisa melewati poros Maros. “Ini setelah 24 jam lebih menginap di jalan karena banjir,” keluhnya. (asm)