Alumni Smanet 07 Palopo Salurkan Bantuan APD ke Tenaga Medis PSC 119 JA, dr Syarfika: Ini Hasil Donasi

565
Alumni SMAN 3 Palopo angkatan 2007 (Smanet 07) menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada petugas medis di PSC 119 Jemput Antar (JA) Kota Palopo, Senin (30/3/2020).
ADVERTISEMENT

PALOPO–Alumni SMAN 3 Palopo angkatan 2007 (Smanet 07) menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada petugas medis di PSC 119 Jemput Antar (JA) Kota Palopo, Senin (30/3/2020). APD yang disalurkan tersebut merupakan donasi dari para alumni yang dikumpulkan melalui open donasi untuk UPTD JA.

Penginisiatif open donasi UPTD JA, dr Syarfika Arifuddin, mengatakan, bantuan APD tersebut diserahkan Izal Zahran mewakili ketua alumni Smanet 07 Palopo.

ADVERTISEMENT

Dikatakan Syarfika, meski jumlahnya tidak seberapa, bantuan APD tersebut diharapkan bisa membantu para medis di PSC 119 JA dalam melaksanakan tugas kemanusiaan di tengah mewabahnya virus corona.

“Kami berharap, bantuan ini bisa membantu rekan-rekan medis di PSC 119 JA dalam melaksanakan tugas kemanusiaan di tengah mewabahnya virus corona,” ujar Syarfika, usai penyerahan bantuan berupa APD, diantaranya masker 3M, kacamata pelindung, hazmat tyvek, dan jas hujan.

ADVERTISEMENT

Menurut Syarfika, para alumni Smane7 07 Palopo membuka donasi untuk UPTD JA, karena peduli keselamatan para medis yang bekerja turun ke lapangan mengevakuasi ODP ataupun PDP corona, tanpa memakai APD memakai. “Kami tahu tugas mereka sangat beresiko, makanya kami buka donasi ini untuk membantu,” katanya.

Untuk diketahui, open donasi UPTD JA ini sempat menuai polemik setelah flyer/pamplet-nya beredar di media sosial, terutama Facebook. Sejumlah pihak mempertanyakan open donasi tersebut, karena mengira diadakan UPTD JA yang saat ini telah berubah nama menjadi PSC 119 JA Kota Palopo. Sejumlah pihak mempertanyakannya karena alasan UPTD JA salah satu unit kerja milik pemerintah yang memiliki anggaran, sehingga open donasi dipertanyakan.

Namun ternyata, open donasi tersebut bukan diadakan UPTD JA. Open donasi tersebut rupanya diadakan para alumni Smanet 07 Palopo untuk membantu petugas medis di UPTD JA dalam melaksanakan tugas kemanusiaan di tengah merebaknya wabah virus corona.

“Saya perlu menjelaskan, bahwa donasi UPTD JA ini bukan dibuat pihak UPTD JA (sekarang PSC 119 JA) dan tidak ada sangkutpautnya dengan UPTD JA,” kata
Syarfika Arifuddin, yang namanya sempat terkait lantaran open donasi untuk UPTD JA memakai nama dan nomor rekeningnya, dalam flyer tulisan open donasi UPTD JA.

Dijelaskan Syarfika Arifuddin, open donasi UPTD JA bermula dari story WA-nya, dimana petugas medis di UPTD JA membuat pelindung kepala dari plastik buku.
Beberapa teman-temannya sesama alumni SMAN 3 Palopo angkatan 2007 (Smanet 07) melihat story WA tersebut sangat prihatin, sehingga mengusulkan agar dibuka
open donasi untuk membantu petugas medis UPTD JA.

Apalagi, selama ini, jelas Syarfika Arifuddin, alumni Smanet 07 telah beberapa kali membuat donasi untuk menyumbang, sehingga disepakati untuk membuka donasi
untuk UPTD JA. Bahkan, sejumlah alumni Smanet 07 sepakat memakai nomor rekening Syarfika untuk memudahkan penyaluran bantuan. “Jadi, open donasi ini tidak
berlaku umum kepada masyarakat, tetapi dikhususkan bagi alumni Smanet 07,” jelas Syarfikah Arifuddin.

Syarfika Arifuddin sangat menyesalkan, karena niat baik mereka malah disalahartikan. Bahkan, dipolemikkan seolah-olah pihaknya mencari keuntungan pribadi di tengah mewabahnya virus corona.

“Niat teman-teman alumni Smanet 07 untuk membantu petugas medis di UPTD JA karena sangat membutuhkan APD untuk melindungi diri saat bertugas mengevakuasi pasien ODP dan PDP karena, malah diartikan lain. Padahal, open donasi tersebut tidak berlaku umum,” katanya.

Alumni Smanet 07 yang berniat membantu tersebut, kata dia, tersebar di berbagai daerah diluar Palopo. “Mereka mau membantu karena prihatin melihat petugas medis di tanah kelahirannya, yang berjuang demi kemanusiaan tapi sangat terancam keselamatan dirinya karena tidak memakai APD yang memadai. Niat mereka ini sangat mulia,” katanya.

Diakui Syarfika Arifuddin, ada dua flyer tulisan open donasi UPTD JA. flyer pertama memakai tertulis nama Syarfika Arifuddin dan nomor rekeningnya. Flyer tulisan ini dikhususkan bagi alumni smanet 07. “Dan kalau alumni Smanet 07 buat open donasi, memang nomor rekening saya yang selalu dipakai,” katanya.

“Kami juga membuat flyer/pamplet tulisan open donasi UPTD JA tanpa nomor rekening, tapi hanya kontak person. Flyer tulisan ini akan dikirimkan kepada salah seorang pengusaha di Surabaya yang berniat membantu petugas medis UPTD JA berupa APD, tetapi syaratnya harus dikirimkan flyer tulisan, makanya dibuat. Yang buat flyer/pamplet ini bukan dari pihak kami, tetapi ketua angkatan kami di Smanet 07,” katanya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota Palopo, Taufiek mengatakan, open donasi UPTD JA tersebut bertujuan baik untuk membantu petugas di PSC 119 JA Palopo, namun ada pihak-pihak lain yang justru mempersepsikan lain.

“Setelah kami telusuri, ternyata open donasi tersebut bertujuan membantu petugas medis di UPTD JA (sekarang PSC 119 JA), dimana open donasi ini bukan untuk masyarakat luas, tetapi komunitas tertentu, yakni alumni Smanet 07. Jadi, terkadang niat baik ditanggapi negatif karena kurangnya pemahaman,” kata Taufiek.

Atas kejadian ini, Taufiek mengatakan telah menjelaskan duduk masalah open donasi UPTD JA kepada Walikota Palopo, HM Judas Amir. “Beliau sudah memahami karena niatnya memang bertujuan membantu rekan-rekan medis yang kekurangan APD,” katanya.

Dikatakan Taufiek, kalau niatnya baik dan mulia, Walikota Palopo mendukung upaya open donasi tersebut. “Apalagi sangat disadari, Kota Palopo sangat membutuhkan alat pelindung diri (APD) karena kita sangat kekurangan. Siapapun silakan membantu, tetapi harus ikhlas dan tidak ada paksaan,” katanya. (cbd)

ADVERTISEMENT