JAKARTA–Sepanjang Kamis kemarin (7/1) beredar isu jika vaksin Covid-19 buatan China, Sinovac bisa memperpanjang alat kelamin pria. Tak tanggung-tanggung, “joni” kaum pria tersebut konon bisa melar sampai 3 inci. Astagfirullah. Benarkah?
Adalah akun sosial media, @kiyatys di Twitter yang mengunggah sebuah artikel koran yang berisi informasi bahwa ada informasi yang disampaikan oleh Plt Direktur RSUD dr Moh. Saleh, Abraar Hs Kuddah.
Abraar mengatakan bahwa dampak vaksin Sinovac itu tertera dalam sebuah jurnal berbahasa Inggris dan ditulis oleh warga kebangsaan Inggis.
Bahkan sebuah video parodi menggambarkan peristiwa tersebut.
Hmmmm jadi semakin mantab 🤔 pic.twitter.com/o86lv0ytWM
— Kiyat YS | starboard (@kiyatys) January 7, 2021
Ternyata, setelah diuji di situs pengecekan fakta Snopes, informasi mengenai vaksin Sinovac dapat membuat penis membesar hingga 3 inci adalah salah alias hoaks.
Mereka menemukan sebuah studi yang telah diedit sedemikian rupa.
Studi asli yang diterbitkan pada ‘The New England Journal of Medicine berjudul ‘Phase 1-2 Trial of a SARS-CoV-2 Recombinant Spike Protein Nanoparticle Vaccine’ telah diedit menjadi ‘SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis lenght by 3 inches in some individuals’.
Salah satu bukti bahwa studi itu telah diedit terlihat dari adanya kesamaan metode yang digunakan dalam jurnal palsu tersebut. Hasil penelusuran di situs NEJM juga tidak ditemukan jurnal berjudul ‘SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis lenght by 3 inches in some individuals’.
“Studi itu tipuan. Kesalahan ejaan dan tata bahasa dan jelas bahasa non-akademis yang terkandung dalam artikel dengan mudah menunjukkan bahwa itu dimaksudkan untuk menjadi humor, tetapi bukti pasti dapat ditemukan dalam fakta bahwa artikel tersebut menyalin dan menempel seluruh bagian dari studi nyata, yang sebenarnya diterbitkan di New England Journal of Medicine pada 10 Desember 2020,” kutip Snopes, dilansir Koran Seruya dari CNN Indonesia.
Terkait dengan dampak vaksin, Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai ada disinformasi mengenai informasi di media sosial Facebook tentang sebuah gambar hasil tangkapan layar dari siaran langsung berjudul “Vaksin Covid-19 Memperbesar Ukuran Penis” (Covid Vaccine Enlarges Penis!).
Disebutkan pula bahwa penelitian menunjukkan rata-rata panjang penis meningkat 23 persen.
Menurut pemeriksaan fakta Pesacheck.org, yang dikutip Kominfo, unggahan yang beredar di Facebook tersebut adalah hoaks. Disebutkan bahwa foto itu pertama kali dibuat dengan menggunakan ‘Break Your Own News’ dengan tujuan parodi saja.
‘Break Your Own News’ merupakan situs untuk membuat meme yang menggunakan format ‘breaking news’.
Mengenai jurnal tersebut, juru bicara vaksinasi COVID-19 dari BPOM, Lucia Rizka Andalusia, ikut angkat bicara. Ia menegaskan informasi tersebut hoax atau menyesatkan.
Ia menyebut jika isu yang viral di media sosial kabar terkait efek samping vaksin COVID-19 yang disebut bisa memperbesar ukuran penis adalah hoaks. Unggahan jurnal berbahasa Inggris yang tersebar di medsos tersebut yang mengatakan vaksin Covid-19 bisa memperpanjang ukuran penis 2-3 inci atau sekitar 5-7 cm sebagai informasi bohong.
(*/iys)