PALOPO – Sebanyak 14 orang diamankan Polres Palopo saat demonstrasi yang berakhir ricuh di DPRD Palopo, Senin (30/9/2019). Massa yang diamankan itu terdiri dari siswa sekolah menengah dan mahasiswa yang ikut dalam demonstrasi.
Massa yang sudah tidak terkendali melempar polisi dengan batu. Membalas lemparan mereka, polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi demonstran.
“Beberapa kali kami diprovokasi oleh massa. Bahkan, kawat barier yang terpasang di depan gedung DPRD berusaha untuk dirusak. Kami mencoba merusak konsentrasi massa dengan menembakkan gas air mata ke arah mereka,” jelas Kapolres Palopo, AKBP Ardiansyah kepada Koran SeruYA.
“Yang kami amankan masih dalam tahap pemeriksaan. Belum ada yang dijadikan tersangka,” ungkapnya.
Akibat kericuhan tersebut, satu anggota polisi terluka di bagian mata karena terkena lemparan batu. “Anggota yang terluka itu mendapat delapan jahitan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Mahasiswa se-Kota Palopo menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Palopo. Mereka menuntut agar Kapolri, Jenderal Tito Karnavian dan Menkopolhukam, Wiranto dicopot dari jabatannya. Hanya saja, demo yang juga diikuti siswa menengah itu berkahir ricuh. (liq)