KORANSERUYA–Terkait hujan deras dan longsor di kawasan sekitar Jalan Poros Palopo-Toraja, tepatnya di titik KM 24, kelurahan Battang Barat Kecamatan Wara Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Palopo melakukan peringatan (warning) agar warga setempat berhati-hati atas bencana longsor, terutama saat intensitas hujan cukup tinggi.
Peringatan kewaspadaan ini disampaikan Kepala BPBD Palopo, Antonius Dengen usai meninjau dan melakukan evakuasi 1 KK di wilayah tersebut, Kamis (9 April 2020) lalu.
Lewat sambungan telepon, Senin (13/4), Antonius Dengen yang dihubungi Koran Seruya mengatakan, saat terjadi longsor, kondisi jalan aspal di wilayah tersebut retak (rusak), dan sebuah rumah warga terkena material longsoran, sehingga perlu dievakuasi sementara waktu.
“Jadi Tim Reaksi Cepat (TRC) kami sudah melakukan upaya evakuasi pada saat itu juga, barang-barang korban 1 KK itu sudah kita pindahkan, tetapi kami tetap mengimbau agar warga setempat untuk lebih berhati-hati, mereka yang berdomisili di Jalan Poros Palopo-Toraja KM 24 Paredean Battang Barat itu masuk kategori rawan bencana,” imbau Antonius.
BPBD Palopo, masih kata Antonius, lewat TRC, setiap hari bekerja 1 x 24 jam memonitor kondisi kota Palopo. Apalagi di tengah pandemi Coronavirus Disease ini, ia meminta agar warga disiplin berdiam diri sementara waktu di rumahnya masing-masing.
“Tim kita siaga bencana setiap saat, TRC BPBD Palopo ini tidak tidur, mereka nonstop 1×24 jam bekerja melayani masyarakat Palopo. TRC kami bagi dua regu atau shift. Imbauan kami, ya patuhi surat edaran walikota, jangan berkeliaran dulu dan yang di daerah rawan bencana agar lebih berhati-hati,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Kelurahan Battang Barat, Muh Ikhwan melaporkan, kondisi di wilayahnya yang terdampak bencana longsor, ada sebanyak 8 KK, termasuk 8 unit warung/rumah makan yang rawan bencana, serta sebuah jalan yang retak.
Rumah warga yang terkena longsor adalah milik Indra Alam Amir, 36 tahun, yang berprofesi wiraswasta.
“Pemiliknya (warung jualan/rumah makan) sementara kami imbau untuk tutup dulu, kondisinya tidak memungkinkan, sebab berbahaya, TRC BPBD Palopo juga sudah kami surati dan mereka sudah merespon dengan baik, warga sudah dievakuasi, kami berdoa semoga tidak terjadi apa-apa, tapi kita harus tetap waspada bencana,” pesan Pak Lurah. (iys)