TEPAT hari ini, Minggu, 15 Juli 2018, Harian Seputar Luwu Raya atau KORAN SeruYA merayakan hari jadinya yang ke-3. 15 Juli 2015 lalu, media ini terbit perdana. Ya, bisa melewati usia ke-3, bagi kami cukup melelahkan. Melewati 1.080 hari penuh tantangan luar biasa. Sangat keras. Baik dari eksternal maupun internal. Tapi karena itulah, kami ‘hidup’ hingga saat ini. Bisa eksis terbit karena kerasnya tantangan, termasuk ketatnya persaingan bisnis media di tengah menjamurnya media online.
Modal kami cuma satu, keberanian dengan menghidupkan karya jurnalistik yang lahir dari semangat anak-anak muda. Prinsip tidak ada usaha sia-sia jadi pemicu semangat untuk selalu berkarya yang terbaik dalam menulis berita-berita.
Walau jauh dari kata sempurna, namun kami tetap berupaya memenuhi keinginan itu. Produk jurnalistik yang diupayakan ‘paripurna’ di tengah banyak keterbatasan, sebagaimana koran-koran terbit harian pada umumnya.
Di catatan HUT ke-3 KORAN SeruYA ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini telah mensupport, mengkritik, bahkan haters media ini yang selalu ‘mencaci’ media ini. Karena Anda sekalian kami bisa berkompetisi secara sehat. Dan kompetisi itulah yang menghasilkan KORAN SeruYA bisa memasuki usia ke-3 sampai hari ini.
Dan tak pernah bosan dalam setiap momentum ulang tahun, saya dan barisan awak KORAN SeruYA kembali mengucapkan terima kasih. Sebesar-besarnya. Kepada seluruh pembaca setia kami. Tak lupa juga kepada teman-teman relasi bisnis, seluruh partai politik, ormas hingga agen dan pengecer koran ini. Koran ini sukses bisa melangkah ke usia 3 tahun karena dukungan Anda semua.
Kepada seluruh personel KORAN SeruYA. Di redaksi, pemasaran, iklan dan keuangan yang sekarang maupun yang dulu. Terima kasih juga yang tak terhingga. Terkhusus kepada istriku tercinta, Irmawati, terima kasih atas dukungannya selama ini. Tidak mudah jadi istri jurnalis, yang waktunya lebih banyak tersisa demi memenuhi jadwal terbit. Buat anak-anakku, Wisnu Ainun Prestiawan dan Muh Adhitya Dirga yang menjadi penyemangatku. Satu kata, bagi All Crew KORAN SeruYA, keberanian untuk berubah itu belum usai!. (*)
Chaerul Baderu
Direktur Koran SeruYA