Ceramah di Luwu Utara, Yahya Waloni Sebut Orang yang Baru Masuk Islam Bukan Mualaf

2914
Ustadz Yahya Waloni. (Foto : Bayu Segara)
ADVERTISEMENT

Luwu Utara — Tabligh Akbar dan Halal bi Halal yang dilaksanan Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi selatan, menghadirkan Ustadz Yahya Waloni sebagai pengisi Ceramah, Rabu (1/6/22). Kegiatan itu berlangsung di Mesjid Nurul Huda, Desa Laba, Kecamatan Masamba.

Dalam ceramahnya ustadz Yahya Waloni melarang jamaah mengatakan orang kafir masuk Islam adalah mualaf. Hal itu dikarenakan istilah mualaf tidak bisa di percaya, karena ada orang yang masuk Islam kemudian mereka murtad lagi ke agama sebelumnya.

ADVERTISEMENT

“Islam itu agama yang kontekstual, sistematis. Agama yang rasional. Oleh karena itu, dalam menjelaskan Islam harus berdasarkan teori. Jadi tidak boleh anda mengatakan orang kafir yang masuk Islam itu adalah mualaf,” katanya.

Yahya Waloni menjelaskan bahwa orang non Muslim masuk Islam sebutannya bukan Mualaf melainkan Muhtadin. “Coba anda tanya ke ulama-ulama apa arti mualaf itu. Kata mualaf itu artinya orang yang dibujuk hatinya, jadi masuk Islam dia dibujuk. Sementara Allah mengatakan, barang siapa yang kami beri petunjuk maka mereka adalah Muhtadin. Bukan Mualaf, mullaf itu tidak bisa dipercaya tapi Muhtadin adalah orang yang mendapat petunjuk,” ucap Yahya.

ADVERTISEMENT

Selain itu Ustadz Yahya Waloni juga menceritakan bagaimana dirinya memeluk Islam bersama keluarga.

“Proses kami sekeluarga masuk Islam bukan dalam versi mualaf, kenapa ? Karena kami tidak ada yang membujuk. Tidak sedikit orang masuk Islam lalu keluar, karena alasan mereka masuk Islam tidak jelas. Tapi orang mendapat hidayah, orang yang mendapat petunjuk itu namanya Al muhtadin,” jelas Yahya. (byu)

ADVERTISEMENT