MASAMBA — Dinas Pariwisata Luwu Utara mendapatkan kucuran Dana Alokasi Khusus ( DAK) tahun 2019 dari pemerintah pusat.
Totalnya, sekitar Rp 2 Miliar lebih. DAK ini untuk membangun sejumlah fasilitasi penunjang di beberapa obyek wisata yang diusulkan.
Hanya saja, karena telat pada proses tender, DAK tidak terealisasi atau dikembalikan ke pusat. Padahal, DAK turun di awal-awal tahun anggaran.
Informasi yang dihimpun menyebut, untuk DAK Pariwisata harus ditender atau lelang sebelum 25 Juli 2019. Namun, dinas terkait tak mampu melakukannya.
Kepala Dinas Pariwisata Luwu Utara, Yasir Taba, yang dimintai tanggapannya membenarkan hal tersebut.
” Tidak terealisasi karena ada kendala teknis,” katanya saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (29/08/2019) pagi.
Ia tak menjelaskan secara rinci kendala teknis apa yang dimaksud.
” Saya konfirmasi dulu ke PPTK-nya,” katanya. Yasir menjelaskan dana DAK yang dialokasikan dari Kementerian Pariwisata ke Pemkab sesuai dengan usulan yang disetujui sebelumnya.
Tahun 2018 DAK Pariwisata Luwu Utara Rp 1,8 M. Salah satu yang dibangun adalah fasilitas penunjang di objek wisata Air Panas Pincara. (adn)