LUTIM – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Luwu Timur menggelar Penyuluhan Literasi dan Diseminasi Informasi. Sosialisasi ini dibagi dalam empat Zona. Untuk Zona 1 meliputi Kecamatan Angkona-Malili diselenggarakan di Aula Sasana Praja Kantor Bupati Luwu Timur, Selasa (16/07/2019).
Kegiatan ini dibuka Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler didampingi Sekertaris Daerah, Bahri Suli, Perwakilan Polres Luwu Timur, Plt. Kepala Dinas Kominfo Lutim, Drs. Askar, dan dihadiri sekitar 200 peserta terdiri dari OPD lingkup Pemkab Lutim, Camat, Insan Pers, Desa, perwakilan SMP/sederajat, dan perwakilan SMA.
Pemateri dalam kegiatan ini adalah Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Yulianus, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Lutim, Satri, Iptu Alimin Pammu dari Polres Luwu Timur, Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Dinas Kominfo Lutim, Agus Thobrani, Direktur salah satu media online, Hasdar, dan Sulkifli Songkolotong dari Komunitas Literasi Malili.
Dalam kegiatan ini, Husler menyerahkan sertifikat secara simbolis untuk para peserta Penyuluhan Literasi dan Diseminasi Informasi, sebagai bentuk apresiasi atas keikusertaan mereka dalam kegiatan ini.
Kepala Seksi Kemitraan Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Lutim, Hayati Ilyas dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir yang kreatif dan tidak mudah termakan isu yang provokatif yang nantinya jadi korban hoax atau penipuan yang berbasis digital.
Menurutnya, gerakan membaca dan mencari informasi yang benar di era digital ini harus dilakukan agar tidak termakan hoax yang dilakukan pihak-pihak tertentu. Gerakan literasi digital harus dilakukan sampai ke daerah terpencil termasuk masyarakat yang masih minim memanfaatkan teknologi digital.
“Pelaksanaan kegiatan ini dibagi dalam empat zona yaitu zona pertama Malili-Angkona yang dilaksanakan pada tanggal 16 juli 2019 bertempat di Aula Sasana Praja, kemudian zona kedua Wotu-Burau tanggal 18 Juli 2019 bertempat di Aula Kantor Camat Wotu, selanjutnya zona Ketiga Wilayah Tomoni, Tomoni Timur, Mangkutana dan Kalaena pada tanggal 23 Juli 2019 bertempat di Aula Kantor Camat Tomoni dan terakhir, zona keempat yakni Nuha, Towuti, Wasuponda pada tanggal 25 Juli 2019 bertempat di Aula kantor Camat Nuha,” ungkap Hayati.
Sementara itu, Husler mengatakan, gerakan literasi digital menjadi amat penting dilakukan di Indonesia. Selain untuk menangkis segala jenis hoax, juga meluruskan informasi sesuai data dan fakta ke masyarakat.
“Harapan saya, tidak akan ada lagi kalangan masyarakat yang tidak mengetahui tentang informasi apapun, lantas menjadi terjebak dalam fenomena penyebaran hoax. jika semua ekosistem bersatu, maka penyebaran hoax akan mudah diberantas dibandingkan upaya yang dilakukan secara masing-masing di lembaga atau komunitas dengan menggunakan teknologi informasi,” jelasnya.
Orang nomor satu di Luwu Timur ini juga mengatakan, hoax merupakan persoalan serius di Indonesia. Menurutnya, jika tidak disikapi dengan serius bisa menimbulkan disintegrasi bangsa dan yang lebih parah bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa ini.
“Hoax ini harus dilawan bersama-sama. Caranya dengan selalu mencari dan memilah informasi yang benar dan sesuai fakta,” pungkas Husler. (ikp/kominfo)