Diisukan ‘Main Kayu’ Copot 5 Ketua DPD II Golkar karena Tak Dukung Adiknya, Nurdin Halid: Justru Saya Minta Dia Tak Maju

3532
Nurdin Halid
ADVERTISEMENT

MAKASSAR–Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Halid diserang isu tak sedap. NH, begitu Nurdin Halid akrab disapa– diisukan ‘main kayu’ terhadap sejumlah ketua DPD II Partai Golkar di Sulsel yang tidak mendukung adiknya, Kadir Halid maju sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel. Mereka diganti di tengah jalan jelang Musda Golkar Sulsel.

Dua Plt Ketua DPD II Partai Golkar yang diganti tersebut berasal dari Luwu Raya, yakni Plt Ketua DPD II Partai Golkar Kota Palopo, Armin Mustamin Toputiri, dan Plt Ketua DPD II Partai Golkar Luwu, Majid Tahir.

ADVERTISEMENT

Benarkah pergantian sejumlah Ketua DPD II tersebut karena NH ‘main kayu’? NH membantah telah meminta Plt Ketua DPD II Golkar Sulsel mendukung adiknya, Kadir Halid, di Musda Golkar Sulsel. Nurdin justru mengaku melarang adiknya maju ke musda Golkar.

“Nggak ada urusannya itu, bohong besar itu. Saya nggak pernah omong soal adik saya, justru saya larang (adik saya) maju. Itu pernyataan bohong besar karena saya tidak pernah mendorong adik saya maju,” ujar Nurdin dilansir KORAN SERUYA dari detikcom, Jumat (29/5/2020) lalu.

ADVERTISEMENT

Pernyataan Nurdin tersebut menanggapi pengakuan Plt Ketua DPD II Golkar Sinjai Iskandar Zulkarnain Latif atau Icul yang menyebut Nurdin mencopot Plt Ketua DPD II karena menolak memberi dukungan tertulis kepada Kadir Halid di Musda Golkar Sulsel.

Diketahui, ada lima Plt Ketua DPD II Golkar Sulsel yang dicopot, yakni Plt Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sinjai, Luwu, Gowa, Takalar, dan Palopo.

Terkait pencopotan lima plt ketua DPD tersebut, Wakil Ketua Bidang Organisasi Golkar Sulsel Risman Pasigai menyebut pergantian lima plt ketua DPD itu karena alasan yang berbeda, bukan karena Nurdin meminta adiknya didukung.

Lebih lanjut Risman mengungkapkan, pergantian lima plt ketua DPD itu sedianya dilakukan pada November 2019 karena para plt tersebut dipilih bukan dari hasil musda. Namun pergantian tersebut urung dilakukan DPD I Golkar Sulsel karena terselenggaranya Munas DPP Golkar.

“Mereka datang ke Pak Nurdin Halid untuk diminta supaya tidak diganti dulu, nanti setelah Musda Golkar (Sulsel), karena mau ikut Munas Golkar Desember. Nah, sementara hasil rapat pleno DPD I Partai Golkar yang mengesahkan hasil tim evaluasi dan konsolidasi terkait plt itu. Di rapat pleno saya sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi yang menangani itu sudah melaporkan untuk segera melakukan pergantian plt penyegaran atau melaksanakan musda. Nah itu tidak terjadi karena menjelang munas, kesepakatan setelah munaslah,” jelas Risman.

Risman melanjutkan, seusai Munas Golkar, pihaknya tidak menerima lagi koordinasi dari lima plt ketua DPD II. Korbid dan anggota Bidang Organisasi DPD I Golkar Sulsel kemudian melakukan pleno terbatas untuk memutuskan pergantian lima plt ketua DPD II tersebut. Risman kembali menegaskan pergantian lima plt ketua DPD tersebut dilakukan dengan pertimbangan yang berbeda-beda terkait kondisi DPD II.

“Icul (Plt Ketua DPD II Sinjai) diganti karena dia sudah 3 tahun lebih, hampir 4 tahun dia jadi Plt Ketua DPD II Sinjai. Terus kita tarik ke provinsi kembali untuk menjalankan tugas pokoknya. Tugas pokoknya dia di provinsi sebagai ketua bidang. Jadi Pak Icul ini tugas pokoknya mengurus provinsi sebagai ketua bidang, nah ditarik kembali termasuk Gowa, Takalar,” jelasnya.

“Terkait yang disampaikan Pak Icul, dibilang diganti gara-gara dukung adiknya Pak Nurdin Halid, itu tidak ada hubungannya. Dan Pak Nurdin Halid tidak pernah mengajukan adiknya untuk jadi Ketua Golkar. Kalaupun diajukan, itu hak orang per orang,” tegasnya. (*/tari)

ADVERTISEMENT