Dimakamkan di TMP Mangilu Pangkep, Anggota TNI Asal Luwu yang Gugur di Papua Ternyata Ingin Boyong Istri dan Anaknya Tinggal Bersama Orangtuanya

2272
Alm Praka Muhammad Dirham bersama istri. (ft/ist facebook Muh Dirham)
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Empat jenazah anggota TNI yang menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pos Ramil Kisor, Distrik Aifat Selatan,
Kabupaten Maybrat, Papua Barat, dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing, Jumat (3/9/2021).

Salah satu korban, Praka Muhamamd Dirham asal Desa Bonelemo, Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu, Sulsel, diterbangkan ke kampung halamannya lewat Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

ADVERTISEMENT

Rencananya, jenazah Praka Dirham akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Mangilu, Pangkep. Meski berasal dari Luwu, jenazah anak pertama dari tiga bersaudara
ini dimakamkan di Pangkep karena kedua orangtuanya tinggal dan menetap di Pangkep.

Hasma Arsyad, ibu Praka Muhammad Dirham, tak kuasa menahan kesedihannya saat mendengar kabar puteranya yang sedang bertugas pengamanan di Papua Barat menjadi
salah satu korban dalam insiden serangan puluhan orang KKB, Kamis (2/9/2021) dini hari.

ADVERTISEMENT

“Saya dapat telpon sekitar pukul 10:00 Wita, Kamis (2/9/2021), bahwa anak saya meninggal dunia karena tertembak saat tugas di Posramil Kisor,” ujar Hasma
Arsyad, yang tengah menanti kedatangan jenazah puteranya, Jumat (3/9/2021).

PNS Pemkab Pangkep ini mengaku menerima kabar duka meninggalnya sang buah hati saat sedang bekerja di kantornya. Dia juga mengaku mendapat firasat anaknya
akan meninggal dunia saat sedang bertugas di Papua Barat, pada malam harinya.

Dia mengaku sulit tidur dan selalu teringat Praka Muhammad Dirham. “Saya gelisah dan sulit tidur semalaman. Saya ingat anakku (Praka Dirham), ternyata dia
meninggal dalam tugas,” kata Hasma Arsyad.

Jenazah anaknya akan dimakamkan di Pangkep setibanya dari Sorong. Almarhum adalah anak pertama dari tiga bersaudara. “Mohon doanya agar tidak ada kendala, sehingga anakku bisa dimakamkan di Pangkep,” katanya.


Alm Praka Muhammad Dirham bersama istri dan buah hatinya. (ft/ist)

Sejak kecil, Praka Dirham tinggal bersama kakeknya di Desa Bonelemo, Luwu. Jelang tamat SD, dia mengikuti kakeknya ke Kediri. Selanjutnya, Praka Dirham lulus menjadi anggota TNI AD dan ditugaskan di Gorontalo. Dia kemudian menikah dengan gadis Gorontalo hingga dikaruniahi seorang abak berusia 2 tahun. Istri dan anak Praka Dirham tinggal di Gorontalo.

Dandim 1421/Pangkep, Letkol Inf Hengky Vantriardo, mengatakan, jenazah Praka Muhammad Dirham yang gugur sebagai kusuma bangsa akan dimakamkan di
Taman Makam Pahlawan Mangilu. Pemakaman Almarhum akakn diadakan secara militer.

“Almarhum (Praka Dirham) Insya Allah syahid. Almarhum gugur dengan sangat
terhormat dan negara mempersembahkan pemakaman secara militer,” ungkap Letkol Hengky, lansir KORAN SERUYA dari tribunnews.com, Jumat (3/9/2021).

Kedua orangtua dan keluarga Praka Dirham di Pangkep sangat tegar menerima kabar gugurnya Praka Dirham dalam tugas akibat diserang KKB. Mereka berkeyakinan
anaknya gugur dalam tugas yang sangat mulia untuk membela negara.

Rupanya, Praka Dirham memiliki rencana masa depan bersama istri dan anaknya yang tidak sempat diwujudkannya. Almarhum, kata Letkol Hengky, berencana selepas tugas di Papua akan memboyong istri dan anaknya yang masih kecil tinggal di Pangkep. Sebab, selama ini, Praka Dirham sudah lama berpisah dengan kedua orangtuanya, dimana mereka tinggal dan bekerja sebagai PNS di Pemkab Pangkep.

Namun Allah SWT berkehendak lain, Praka Dirham yang akan tugas selama 8 bulan di Papua, gugur dalam tugas. “Itu niat Almarhum, berniat setelah kembali tugas mengajak istri dan anaknya yang tinggal di Gorontalo untuk menetap di Pangkep,” ujar Letkol Hengky.

Diberitakan KORAN SERUYA sebelumnya, puluhan anggota KKB memberondong tembakan ke Posramil Kisor Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis dini hari, (2/9/2021). Dalam insiden ini, sebanyak 4 anggota TNI AD tewas mengenaskan.

Keempat anggota TNI tersebut diberondong tembakan saat sedang tidur, sekitar pukul 03.00 WIT, Kamis dini hari. Tiga korban ditemukan tak bernyawa di Posramil Kisor, masing-masing Serda Amrosius, Praka Dirham, dan Pratu Zul Ansari.

Pagi harinya, sekitar pukul 07.30 WIT, Lettu Chb Dirman selaku Danposramil Kisor ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, di semak-semak, tak jauh dari Posramil Kisor. Tak hanya itu, dalam penyerangan KKB ini, satu anggota TNI AD bernama Pratu Ikbal yang sempat dikabarkan hilang telah ditemukan selamat setelah menyelamatkan diri dengan melompat ke sungai di belakang Posramil. (***)

ADVERTISEMENT