PALOPO — Dinas PUPR Kota Palopo menggelar rapat internal di ruang kerja kadis PUPR, Anthonius Dengen Selasa (25/6/2019). Rapat tersebut membahas tol laut yang dicanangkan oleh walikota Palopo, HM Judas Amir.
Dalam rapat tersebut, terungkap pembangunan tol laut akan dibangun secara bertahap. Ada empat tahap. Pada tahap pertama yang direncanakan akan dimulai tahun 2020 mendatang, akan dibangun jalan sepanjang 4 kilometer lebih. Dari perbatasan Luwu-Palopo (Sampoddo) tembus ke terminal Songka Palopo yang juga dalam tahap pembangunan. Jalan ini menyusuri beberapa wilayah jalan Belanda, istilah orang di sekitar.
Kemudian untuk tahap kedua, dari terminal melintasi kawasan Pantai Labombo hingga ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Panjang tol laut yang akan direncanakan sekitar 8,7 kilometer. Kemudian lanjut ke tahap ketiga dari TPI menuju jembatan Miring, perbatasaa Palopo-Luwu bagian utara, pajangnya sekitar 28 kilometer lebih. Kemudian untuk tahap keempat juga dibangun dari kawasan jalan lingkar timur menuju RSUD Sawerigading sepanjang 700 meter.
“Ini baru perencanaan. Kemungkinan besar pembangunan tahap pertama ini bisa dilakukan tahun depan. Namun kita rampungkan dulu perencanaannya, kemudian kita usulkan ke provinsi untuk pendanaannya,” kata Anthonius Dengen.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Kota Palopo, Firmanza mengungkapkan program pembangunam tol laut telah dimasukan dalam Rancangan Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 Kota Palopo.
“Kita akan wujudkan tol laut di Palopo. Dari perbatasan utara Kota Palopo yakni sekitar jembatan miring menyusuri pesisir pantai Kota Palopo hingga ke Sampoddo,” ujar Firmanza beberapa waktu yang lalu.
Diperkirakan pembangunan tol laut Kota Palopo akan menyerap anggaran hingga Rp6 triliun lebih dan akan diupayakan oleh Pemkot Palopo bisa rampung hingga akhir pemerintahan Judas Amir pada tahun 2023 mendatang.
“Proyek ini memang salah satu proyek multi years Pemerintah Kota Palopo. Target kita memang selesai 2023 atau 5 (lima) tahun selesai,” ujarnya.
Untuk tahap awal kata Kepala Bappeda, Pemkot Palopo akan menganggarkan perencanaannya beserta fisabiliti studynya pada APBD 2019.
Bahkan, walikota Palopo, HM Judas Amir sebelumnya telah meninjau rencana pembangunan tol laut itu. Titik yang dikunjungi yakni Kelurahan Mancani hingga ke Kelurahan Pentojangan Kecamatan Telluwanua.
Saat itu walikota didampingi Asisten II Bidang Pembangunan, Taufik dan Kadis PUPR, Anthonius Dengen memantau lokasi jalan tol dan melihat jalur mana yang baiknya dilalui nantinya.
“Kita mau lihat kondisi di lapangan. Jalur mana yang baiknya dilalui tol ini nantinya. Insya Allah, tol ini akan terwujud di Palopo dan kita sudah masukan dalam RPJMD dan diusulkan anggarannya di APBD 2019,” kata HM Judas Amir.
Menurut Wali Kota Palopo dua periode ini bahwa, tol ini nantinya akan mengurai kemacetan dalam kota. Semua kendaraan truk tujuan luar Kota Palopo, baik dari utara maupun dari selatan tidak lagi masuk dalam kota sehingga kemacetan tidak akan terjadi.
Tol laut ini akan melintas di bawah Pegunungan Sampoddo dan akan membentuk jalan layang. “Tol laut yang kita rancang mirip-mirip tol yang di Bali. Ada jalan layangnya,” katanya.
Tol laut ini juga dirancang akan terkoneksi dengan terminal regional di Kelurahan Songka dan rest area di Pegunungan Sampoddo. “Saya hanya berharap dukungan masyarakat untuk membangun Palopo dan mari kita sama-sama mengawasi prosesnya nanti. Saya komitmen memajukan Kota Palopo utamanya dalam sektor pembangunan insftrastruktur dan transportasi,” tandasnya. (asm)