Disikapi Serius, FKJ Pantau Pencegahan Stunting di Palopo Via WhatsApp

136
Kepala Dinas PPKB Kota Palopo, Farid Kasim Judas (FKJ) saat memberikan makanan tambahan bagi balita. (Foto : Pemkot Palopo)
ADVERTISEMENT

PALOPO — Pemerintah Kota Palopo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) menggelar kegiatan pencegahan stunting dengan pembuatan dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita stunting. Kegiatan ini digelar di Kantor Kecamatan Wara Selatan (warsel), Kamis (2/12/2021).

Kepala Dinas PPKB Kota Palopo, Farid Kasim Judas (FKJ) dalam sambutannya pada kesempatan itu mengungkapkan fenomena stunting adalah cerita yang sangat panjang dan dampaknya akan sangat berbahaya dimasa yang akan datang. Aksi Cegah stunting merupakan program prioritas pemerintah mulai dari pemerintah pusat sampai ke daerah.

ADVERTISEMENT

“Ini (pencegahan dan penanganan), dilaksanakan semua unsur, semua lapisan. Tanpa terkecuali, semua komponen wajib ikut dalam program ini,” ungkap FKJ.

Farid Kasim melanjutkan, saat ini, ada sekitar enam juta balita di Indonesia yang divonis stunting. Dan kegiatan yang digelar Dinas PPKB tersebut dimulai di Kecamatan Wara Selatan karena data yang ada, Kecamatan Warsel paling tinggi tingkat balita stunting di kota Palopo.

ADVERTISEMENT

Masih menurut Farid, stunting akan sangat sulit untuk diobati jika bayi sudah lahir, namun bisa kita cegah dari kehamilan. “Stunting terjadi karena Ibunya yang mau, orang tuanya yang ingin. Kenapa?, karena tidak adanya kesadaran. Bahwa jika hamil saya harus minum susu, saya harus berada dilingkungan yang bersih, selalu berpikiran baik, positif. Jika ini tidak kita lakukan, berarti kita harus sadar diri bahwa ada tanggungjawab, ada kesalahan saya sebagai penanggungjawab kehidupan, penaggung jawab bagi bayi kita,” jelas FKJ.

Lebih lanjut, FKJ menegaskan bahwa tidak akan ada gunanya kegiatan ini jika ibu-ibu hanya datang mendengar, masuk telinga kanan keluar di telinga kiri, tidak akan ada apa-apa. Jadi harus berkomitmen dalam pencegahan dan penanganan stunting ini.

“Kesehatan anak kita kedepan bukan tergantung di saya, camat, lurah, para kader, tapi bagaimana ibu sendiri, bagaimana perilaku kita membuat anak kita sehat,” jelasnya.

“Pergerakan ini, harus masif. Semua komponen harus turun bersama-sama atasi ini. Pertemuan ini adalah yang perdana, selanjutnya akan ada pertemuan di kelurahan yang dipimpin oleh Ketua TP PKK Kecamatan bekerjasama dengan para kader, penyuluh, dan ini akan kami pantau terus, saya akan monitoring terus,” sambungnya.

“Untuk para kader, data dan pantau, monitoring terus. Pastikan sudah minum susu. Susu dari pemerintah. Pemerintah yang siapkan susu. BPD sulsel akan bantu kita susu. Foto dan laporkan ke saya via whatsapp,” ujarnya.

“Saya tidak mau lagi ada keluarga saya yang lahir anaknya divonis stunting, jadi saya tegaskan kepada teman-teman lurah, kader, sub ppkbd bekerja secara optimal,” tegasnya.

Pada kegiatan itu juga dilakukan demo pembuatan makanan dan asupan tambahan. Diserahkan pula secara simbolis paket bantuan makanan dan asupan tambahan kepada Ibu-ibu hamil dan balita stunting.

Selain Kadis PPKB dan jajarannya, hadir pula pada kesempatan itu Kacab bpd sulsel yang diwakili kasubag umum bank bpd kota palopo, camat warsel, ketua tp pkk warsel, lurah se-kecamatan warsel ibu hamil dan balita stunting, kader posyandu dan penyuluh kb. (ayb/liq)

ADVERTISEMENT