PALOPO–Perusahaan Umum Daerah Tirta Mangkaluku (Perumda TM) Kota Palopo mengalami kesulitan mendistribusikan air minum kepada puluhan ribu pelanggannya akibat terjadinya penurunan debit air baku akibat kemarau panjang. Jika dalam satu hingga dua minggu ke depan atau sampai pertengahan November hujan belum turun, distribusi air bersih akan dilakukan bergilir ke rumah pelanggan.
Sejak kemarau panjang yang sudah memasuki tiga bulan, debit air baku yang diolah Perumda Palopo mengalami penurunan drastis. Latuppa misalnya, sumber air baku di Sungai Mangkaluku mengalami penurunan sampai 60 persen.
Yang paling parah, air baku di Sungai Magandang sebagai sumber air baku yang diolah IPAM 2 Magandang mengering. Debit air menurun sampai 90 persen, sehingga distribusi air ke wilayah Perumnas Rampoang sangat terganggu.
Air Sungai Batupapan dan Air Sungai Bambalu juga ikut menurun sampai kisaran 60 persen. Akibatnya, produksi air minum di IPAM 5 Batupapan dan IPAM 3 Battang ikut berpengaruh mengalami penurunan produksi yang sangat signifikan.
“Kita berharap, dalam satu dua pekan ke depan hujan turun, supaya air baku normal, agar tidak terjadi penggiliran distribusi air bersih ke pelanggan,” ujar Direktru Operasional dan Teknik Perumda Palopo, Hamid SN, saat rapat bersama Dewan Pengawas, akhir pekan lalu.
Selama kemarau, distribusi air minum ke puluhan ribu rumah pelanggan diakui Hamid tidak normal lantaran terjadinya penurunan produksi Perumda TM Palopo akibat debit air baku menurun. “Upaya yang kami maksimalkan dengan menerapkan sistem suntik pipa demi memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat,” katanya. (*/tari)