PALOPO – Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Kota Palopo bakal menghadirkan pabrik beras skala menengah, Rice Milling Union atau RMU dengan kapasitas 10 ton per 6 jam.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kota Palopo, Ibnu Hasyim. Dia mengatakan RMU ini memiliki teknologi tinggi dengan menghasilkan beras berkualitas premium.
“Insyaallah tahun depan Palopo sudah punya mesin RMU kapasitas 10 ton per 6 jam. Jadi per hari bisa kita olah atau menghasilkan beras hingga 20 ton,” kata Ibnu.
Kapasitas RMU ini memang belum besar, namun keunggulan RMU yang akan dioperasikan di tahun ini menghasilkan beras kualitas premium. “Beras yang dihasilkan kualitas premium, ini keunggulan RMU kita nantinya,” jelasnya.
Dengan difungsikannya RMU ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Kota Palopo. Dimana RMU ini akan memompa produksi beras di Kota Palopo dengan ditunjang harga yang lebih menguntungkan petani di Palopo.
Bukan hanya itu, peningkatan mutu beras juga dapat terwujud. “Tak kalah penting, petani melakukan budaya benih dilanjutkan panen, pasca panen, pengolahan hasil, packaging hingga penentuan marketplace. Ini yang harus terus kembangkan guna memasarkan produksi hasil pertanian yang berdaya saing,” katanya.
Untuk diketahui, luas lahan persawahan di Kota Palopo 1.574 hektare, dengan produksi gabah kering giling mencapai 17.585 ton. Selain itu, RMU ini nantinya diharap mampu membantu petani di kabupaten tetangga utamanya dari wilayah Walmas, Kabupaten Luwu.
Anggaran pembangunan RMU di Palopo diambil dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pertanian tahun 2022. Dimana Kota Palopo mendapat suntikan DAK sebesar Rp 8,715 Miliar.
Selain RMU, anggaran ini juga diperuntukan pembangunan jaringan tersier di 8 titik, rehab kantor BPP dan pembangunan jalan tani di 5 titik yakni Kecamatan Telluwanua dan Kecamatan Sendana serta air tanah dangkal 14 titik dan air tanah dalam 7 titik. (***)