HUT ke 18, Arsyad Kasmar Nilai Judas Amir Sukses Bangun Kota Palopo Tanpa Banyak Pencitraan

870
ADVERTISEMENT

PALOPO–Tepat hari Kamis, 2 Juli 2020 ini, kota Palopo genap berusia 18 tahun. Kota yang dihuni kurang lebih 200 ribu jiwa penduduk itu dalam merayakan pertambahan usianya tersebut mendapat banyak perhatian banyak kalangan dan tokoh Wija To Luwu.

Salah satunya datang dari pengusaha asal Luwu Utara yang berniat maju di Pilkada Lutra 2020 tahun ini, H Arsyad Kasmar.

ADVERTISEMENT

Secara khusus kepada KORAN SERUYA, ketua umum DPC Gerindra Luwu Utara itu menyatakan rasa bangganya atas kemajuan berarti Palopo setelah kurang lebih 7 tahun dinahkodai HM Judas Amir selaku walikota.

“Terus terang, ini Palopo banyak kemajuan berarti selama dipegang Pak Judas, pesat perkembangan pembangunannya, luar biasa, terutama kantor walikota yang begitu megah dan modern serta menjadi kebanggaan tersendiri bagi Wija To Luwu,” ucap Arsyad Kasmar via sambungan telepon jarak jauh, Rabu petang, 1 Juli 2020.

ADVERTISEMENT

Ia juga mengaku salut, karena gaya kepemimpinan Judas Amir dengan kerja kerasnya tanpa banyak pencitraan tetapi kesejahteraan rakyatnya semakin meningkat membuat Palopo salah satu “kota ajaib” yang laju pertumbuhan ekonominya relatif stabil, dengan angka pertumbuhan 6,75% di 2019, tahun lalu.

Arsyad mengaku, dirinya terakhir datang ke Palopo pada 2019, setahun lalu, saat pelantikan pengurus partai Gerindra.

Arsyad, yang juga salah satu tokoh pemekaran Luwu Utara itu kemudian bercerita tentang pengalamannya saat berada di perantauan dan mendengar kabar Palopo akan dimekarkan dari kota administratif menjadi kota madya pada tahun 2002 silam.

“Oh iya, Palopo kota yang sangat kami membanggakan kami di perantauan sebagai anak perantau tahun 1977, masuk Jakarta dan jujur pada saat mau dijadikan kotamadya kami juga turut serta dalam kepengungurusanya, khusus di Jakarta bersama dengan Almarhum Bapak Darius Djana,” kenang Arsyad.

Dari Kotif ke kota madya coba adik tanyakan kepada anggota yang pernah datang ke Jakarta, saat itu ada yang namanya Pak Ibrahim dan Pak Ikhsan, mantan Sekda Parepare, tambahnya, coba memastikan.

“Kalau saran kelihatannya tidak ada,” katanya saat KORAN SERUYA menanyakan saran-sarannya bagi kota yang penduduknya majemuk itu.

“Cuma kalau bisa masukan saja, sebaiknya kawasan industri kota Palopo dikembangkan lebih luas karena Palopo beda dengan Luwu Utara dan Luwu Timur. Palopo adalah kota jasa dan pariwisata serta pendidikan yang harus bisa bersaing dengan kota-kota lainnya di Sulawesi Selatan. Industri yang ada di Palopo harusnya melihat potensi SDA dan produksi sektor-sektor unggulan di Luwu Raya, misalnya rumput laut, kakao, sawit, palawija dan pertanian,” beber Arsyad.

Selamat HUT yang ke 18 tahun kota Palopo, semoga bapak walikota HM Judas Amir dan jajarannya sehat selalu, panjang umur, serta sukses membangun kota kebanggaan Wija To Luwu, pungkas tokoh yang kini lebih banyak berdomisili di Jakarta serta memiliki banyak kerajaan bisnis utamanya pertanian dan perkebunan di kampung halamannya di Luwu Utara, serta bisnis pertambangan di Sorowako dan Sumatera itu.

Diketahui, jika kota Palopo adalah sebuah kota mungil di provinsi Sulawesi Selatan, yang sebelumnya berstatus kota administratif sejak 1986 dan merupakan bagian dari Kabupaten Luwu yang kemudian berubah menjadi kota pada tahun 2002 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002.(iys)

ADVERTISEMENT