Ini Alasan Husler-Budiman Prioritaskan Program Pembangunan 2 Rumah Sakit di Luwu Timur

499
ADVERTISEMENT

MALILI – Pasangan Husler-Budiman melalui program prioritasnya bertekad membangun rumah sakit di Kecamatan Malili dan Towoti.

Hal itu disampaikan Budiman Calon Wakil Bupati Luwu Timur nomor urut 1 saat melakukan kampanye bertajuk menyapa desa di Desa Lakawali dan Lakawali Pantai, Kamis (22/10/2020) kemarin.

ADVERTISEMENT

Pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarat Luwu Timur juga menjadi program prioritas Husler-Budiman. Pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan warga.

Wilayah administatif Luwu Timur terdiri dari 11 kecamatan, 124 desa dan 3 kelurahan. Saat ini sudah ada 18 Puskesmas di 11 kecamatan ini.

ADVERTISEMENT

Husler-Budiman bertekad lewat program prioritasnya akan membangun rumah sakit di Kecamatan Towuti dan Malili

Saat ini, baru satu RSUD di Luwu Timur yaitu I La Galigo lokasinya di kecamatan Wotu. Bila RSUD di Towuti dan Malili terbangun, maka ada tiga rumah sakit daerah di Luwu Timur.

Apakah tiga RSUD di Luwu Timur berlebihan?

Budiman Hakim memaparkan dengan laju pertumbuhan penduduk 2.3 persen pertahun, maka diperkirakan pada tahun 2026 jumlah penduduk Luwu Timur diperkirakan akan mencapai 355.000 jiwa.

Dengan jumlah penduduk sebesar itu lanjut Budiman, membutuhkan pelayanan publik yang memadai.

“Jika tidak dipersiapkan dari sekarang, maka kemungkinan besar pelayanan-pelayanan dasar khususnya kesehatan akan kewalahan di masa mendatang. Seperti itulah cara berpikir Muh Thorig Husler yang melampaui masa jabatannya,” kata Budiman.

Dengan laju angka pertumbuhan penduduk yang bertambah setiap tahunnya tersebut, RSUD I La Galigo diprediksi akan kewalahan melayani pasien.

“Keberadaan rumah sakit ini nantinya akan menjadi berkah bagi Desa Atue karena selain mendekatkan pelayanan kesehatan akan ada juga efek ekonominya,” kata Sekretaris DPD II Golkar Luwu Timur, Andi Zulkarnain dalam kegiatan serupa di hari yang sama.

Selama safari di Desa Lakawali dan Lakawali Pantai, Budiman didampingi Andi Zulkarnain dan legislator Partai Golkar dan PAN; Najamuddin dan Hj Harisah sebagai juru kampanye.

Najamuddin mengingatkan masyarakat tentang pentingnya melihat kompetensi sebagai kriteria utama dalam memilih pemimpin.

“Pasangan Husler-Budiman ini paling pas, mereka adalah birokrat berpengalaman, tidak sekedar menjabat, mereka paham apa yang mereka kerjakan,” kata Najamuddin.

Najamuddin mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam memilih pemimpin dan tidak mudah tergiur dengan janji-janji bombastis tapi tidak masuk akal.

“Saya tidak akan mendampingi Budiman jika programnya tidak bisa direalisasikan, karena justru akan menjadi bumerang untuk saya dan Pak Naja saya yang akan di tagih,”

“Semua program Husler-Budiman itu realistis dan tidak muluk-muluk, semuanya bisa dilaksanakan,” kata HjHarisah.

Harisah juga menghimbau agar masyarakat Lakawali bekerja keras memenangkan Husler-Budiman agar semua program pro rakyat diperiode pak Husler bisa dilanjutkan dan ditingkatkan.

Membuka kampanye dialogis di Lakawali Pantai, Andi Zulkaranain mengingatkan Husler sudah di birokrasi 30 tahun dan Budiman 26 tahun.

Baru kali ini saya mengikuti pilkada gampang sekali saya menentukan pilihan, karena saya memilih pemimpin dengan empat kriteria yaitu karakter, kompetensi, pengalaman, serta visi-misi, dengan empat kriteria tersebut, orang rasional tentu sudah tahu siapa calon yang layak,” kata Andi Zul.

Selama kegiatan menyapa desa, Budiman blusukan dan menungjungi tokoh-tokoh masyarakat dan kerabat.

Budiman juga menyempatkan menjenguk dua manula yang sedang sakit dan mengalami kelumpuhan yakni ibu Murtini di Dusun Tirtokencono dan Sugito di Dusun Balimas. (Rah)

ADVERTISEMENT