BUNTAO– Duka kembali melanda wilayah Toraja. Bencana longsor terjadi di jalan poros Rantepao-Buntao, khususnya di Salu Tembamba, Kelurahan Tallang Sura’, Kecamatan Bunto’, Toraja Utara, Jumat, 26 April 2024, di mana satu dari delapan korban tanah longsor yang terjadi di lokasi tersebut meninggal dunia.
Martina Lintin (49), yang akrab disapa Ma’ Lisa, menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 14.30 Wita setelah menjalani perawatan beberapa waktu di RS Elim Rantepao.
Jenazah Martina Lintin masih disemayamkan di kamar jenazah RS Elim Rantepao saat berita ini disampaikan, dengan belasan anggota keluarga almarhumah yang berada di sana untuk memberikan penghormatan terakhir. Martina Lintin berasal dari Dusun Batua’, Lembang Leatung Matallo, Kecamatan Sangalla’ Utara, Tana Toraja.
Tujuh korban lainnya juga merupakan warga dari dusun yang sama dan memiliki hubungan kekerabatan. Mereka adalah bagian dari rombongan yang hendak menghadiri acara peringatan (Rambu Solo’) di Paessunan, Kelurahan Tallang Sura’, Kecamatan Buntao.
Sementara itu, di lokasi kejadian, tim gabungan Pemkab Toraja Utara, TNI, Polri, dan Basarnas masih melakukan pencarian terhadap dua korban lainnya, yaitu Margareta Rembon/Ma’ Pika dan Margareta Tandek/Mama Ma’ Ical. Satu korban lainnya telah dirujuk ke Palopo, sementara empat orang lainnya masih dalam perawatan di Puskesmas Rantebua.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mexianus Bekabel segera memerintahkan tim rescue Unit Siaga Sar Toraja untuk melakukan proses evakuasi terhadap korban longsor.
“Kami mendapatkan informasi bahwa terjadi bencana longsor di Tana Toraja, dan para rescuer sudah diperintahkan untuk segera mungkin menuju ke lokasi kejadian,” kata Mexianus Bekabel.
Mexianus menambahkan bahwa ada delapan korban yang terdampak akibat longsor di Buntau, Toraja Utara. “Lima orang korban ditemukan selamat, satu orang meninggal di Rumah Sakit Elim, Toraja, dan dua masih dalam pencarian tim rescue,” lanjut Mexianus. (***)