INNALILLAHI! Ratusan Warga Dilaporkan Hilang Terseret Banjir Bandang Masamba Lutra, Kebanyakan Bayi dan Anak-anak

1865
Sejumlah mayat korban banjir bandang Lutra yang berhasil dievakuasi ke RSUD Masamba
ADVERTISEMENT

KABAR duka dari Kabupaten Luwu Utara, Sulsel. Banjir bandang yang menerjang wilayah Masamba dan sekitarnya, termasuk 5 kecamatan di daerah itu, diperkirakan menelan korban jiwa mencapai ratusan orang.

Kepala BPBD Lutra, Muslim Muhktar, memperkirakan, banjir bandang ini menelan banyak korban jiwa. Sebab, hingga Selasa (14/7/2020) sore ini, pukul 16:00 Wita, masih ratusan warga dilaporkan hilang.

ADVERTISEMENT

“Data yang ada, sudah 11 korban meninggal dunia dievakuasi ke RSUD Andi Djemma Masamba dan RS Hikma Masamba. Namun, laporan warga hilang sejak banjir bandang ini, masih ratusan orang,” kata Muslim Mukhtar di Masamba.

Upaya pencarian terhadap korban hilang terus dilakukan melibatkan tim SAR, personel TNI, Polri, berbagai tim relawan, termasuk personel BPBD. “Sebagian besar yang dilaporkan hilang bayi, anak kecil, termasuk orang tua,” katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, satu desa dan satu dusun di Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, masih terisolasi akibat banjir bandang Sungai Radda. Desa Meli dan Dusun Petambua di Desa Radda yang dihuni ribuan jiwa. “Saat ini Dusun Petambua dan Desa Meli masih terisolasi,” kata anggota DPRD Luwu Utara Muhammad Azhal Arifin, Selasa (14/7/2020).

Azhal menyebut, satu desa dan satu dusun itu terisolir karena wilayahnya tertutup lumpur. Jalan tertutup lumpur setinggi satu hingga dua meter. “Saya memperkirakan ratusan rumah juga tertimbun lumpur di sana. Kita belum tahu bagaimana kondisi di atas. Semoga saja semua keluarga di atas baik-baik saja,” tuturnya.

Sementara itu, warga Radda, Kecamatan Masamba, bernama Eddi, salah satu saksi mata yang melihat ganasnya banjir bandang yang menerjang wilayah ibukota Kabupaten Lutra, Senin (13/7/2020) malam, mengaku menyaksikan puluhan warga terseret banjir yang datangnya seperti air bah.

Menurut Eddi, awal bencana ini terjadi sekitar pukul 19:00 Wita, air mulai naik. Sebelum magrib, tersiar kabar bahwa tiang listrik di dekat Jembatan Radda tumbang karena banjir. Usai salat Magrib, semakin banyak warga berdatangan ke sekitar Jembatan Radda.

Nah, saat itulah, sekitar pukul 19:00 Wita, banjir mulai datang menyapu Jembatan Radda dan sekitarnya. Dia menyebut, ada beberapa mobil dan motor tersapu banjir. Tak sedikit warga yang ikut terseret banjir.

“Banyak warga berteriak minta tolong, mereka terseret banjir. Saya melihat ratusan orang terseret, saling berusaha menyelamatkan diri dari derasnya banjir bercampur lumpur,” cerita Eddi.

Eddi menyebutkan, suasana saat itu sangat panik, karena arus air sangat deras. “Om dan tante saya masih ada yang belum ditemukan,” kata Eddi.

OPEN DONASI

BANJIR bandang menerjang Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Senin (13/7/2020) malam lalu. Ratusan rumah rusak, tak sedikit fasilitas publik ikut hanyut diterjang banjir terbesar dalam 30-an tahun di daerah pemekaran Luwu Timur itu.

Kabupaten Luwu Utara, terutama di wilayah Masamba porak poranda diterjang bencana alam ini. Banjir ini juga menelan korban jiwa. Tak sedikit warga dilaporkan hilang.

Bagi Anda, para dermawan yang tergerak hatinya untuk membantu para korban banjir bandang Lutra, KORAN SERUYA membuka donasi bagi korban banjir ini. Ratusan jiwa sanak keluarga kita membutuhkan bantuan.

Bagi Anda yang ingin membantu bisa menyalurkan bantuannya melalui Nomor Rekening BNI 0725326510 (Anggi Ayu Lestari). “Bantuan dari para dermawan akan
dipublikasikan setiap saat melalui KORAN SERUYA dan webiste media ini, www.koranseruya.com.

Selain open donasi melalui rekening, KORAN SERUYA juga menerima bantuan berupa bahan pangan dan pakaian untuk disalurkan kepada korban banjir ini.

Bagi Anda yang ingin meyalurkan bantuan berupa Sembako dan pakaian bisa menghubungi nomor WA 081244668573 (Tari Lestari) atau WA 085255333600 (Anggi).

Duka Luwu Utara duka kita bersama. Pray For Lutra. (cbd)

ADVERTISEMENT