PALOPO–Sugi Performing Art akan mewakili Luwu Raya pada ajang Post Festival. Post festival merupakan gerakan yang digagas oleh pascasarjana Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan tujuan untuk memberikan gagasan baru yang didasari pada research, dan eksperimentasi yang dimentori oleh pakar-pakar seni dengan mengedepankan kekuatan para seniman individu, institusi, dan komunitas kreatif dalam menampilkan gagasan kreatif melalui pagelaran seni pertunjukan, pameran seni rupa dan film.
PostFest pada Tahun 2018 ini mengambil tema ‘The Arts Force Awaken” dengan refleksinya pada kekuatan sistem kreatifitas di setiap disiplin seni. Dalam festival itu nantinya, Sugi performing Art akan mengangkat sebuah karya pertunjukan seni Dimenna Luwu (Kerinduan Tana Luwu) akan kekayaan budaya dan adat istiadatnya.
Owner Sugi Performing Art, Irvan Dahlan mengatakan salah satu tujuan keikutsertaan festival ini adalah sebagai ajang promosi bagi Luwu Raya di bidang pengembangan potensi seni pertunjukan serta Festival Keraton Nusantara yang akan diselenggarakan tahun 2019 mendatang.
(BACA JUGA): DPRD Palopo Umumkan Masa Jabatan Walikota dan Wakilnya Berakhir, Ini Tanggalnya
“Harapan lainnya, bisa meningkatkan hubungan kerjasama 4 kabupaten/kota se-Luwu Raya bersama dengan lembaga terkait yang nantinya diharapkan mampu menarik investor untuk masuk berinvestasi di Luwu Raya dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan di Tana Luwu,” katanya.
Lanjutnya, Post Festival ini nantinya akan melibatkan 20 seniman dan maestro ternama di Indonesia, serta menampilkan karya-karya doktor penciptaan, seniman-seniman interasional, serta melibatkan institusi dan komunitas seni di Indonesia. “Kami akan tampil pada tanggal 25 Juli 2018.
(BACA JUGA): Bupati Luwu Utara Minta Kualitas Alumni Diklat Kepemimpinan Ditingkatkan
Tim Sugi Performing Art menampilkan karya Jamal Gentayangan, salah satu seniman asal Sulawesi Selatan yang namanya sudah sangat dikenal oleh para seniman nasional dan Iqbal Lagaligo, seniman dari Kota Palopo dan lainnya. Semoga melalui kegiatan ini, bisa menjadi salah satu momen untuk melestarikan kebudayaan dan kesenian yang ada di Tana Luwu,” harapnya. (suf)