LUWU UTARA — Setelah beberapa hari, Mardal, bocah 12 tahun yang terkena cairan spritus di Dusun Lettekeng, Waetuo, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara itu kini akhirnya mendapat perhatian salah satu anggota DPRD Luwu Utara, Andi Sukma.
Legislator Hanura itu didampingi Ade Arman Saputra (putra sulung H. Arsyad Kasmar) menyambangi rumah Mardal yang merupakan korban petasan traditional atau yang lazim disebut baraccung bersama teman-temannya di kampung, Minggu 31 Mei 2020.
Kepada orangtua korban, yakni mamanya (Uda’), Andi Sukma memberikan sedikit bantuan materi kepada Mardal, bocah yang masih duduk di bangku SD kelas 6 tersebut untuk bisa berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
“Kami tentu sebagai warga Malangke merasa prihatin atas kejadian ini, apalagi adek Mardal ini masih kecil, saya hadir disini bukan sebagai siapa-siapa, hanya sebagai warga biasa yang kebetulan membaca keluhan warga Lutra di sosial media dan di pemberitaan, makanya kami datang untuk silaturahmi sambil melihat dari dekat fakta sebenarnya,” jelas Andi Sukma legislator yang sudah 3 periode terpilih menjadi wakil rakyat.
Ketua Komisi II DPRD Luwu Utara itu melanjutkan, “dan setelah kami lihat, memang benar adek kita ini memprihatinkan kondisinya karena masih kecil, sudah pisah lagi dengan ayahnya, dan dia hanya berobat tradisional, kami berharap semoga bantuan ini, juga ada titipan dari Pak Haji Arsyad Kasmar kelak bisa membantu meringankan beban orangtuanya, semoga lekas sembuh ki, nak,” pungkas Andi Sukma.
Wujud kepedulian Andi Sukma ini ditindaklanjuti dengan menitipkan nomor handphone pribadinya, agar dirinya senantiasa diberikan informasi terkait perkembangan Mardal selanjutnya.
Mardal adalah satu dari banyak warga miskin di Luwu Utara yang tidak memiliki kemampuan finansial untuk berobat di rumah sakit pemerintah apalagi swasta. Terlebih setelah fasilitas BPJS Kesehatan bersubsidi kini dicabut dan tak ada lagi.
Baca Juga: Wajah Bocah di Luwu Utara Masih Dipenuhi Luka Bakar, Mardal: Tolong Ibu Bupati Bantu Saya Beli Obat
Anak kedua dari pasangan Uda’ dan Arjuna itu dikenal sangat rajin bahkan ia tak malu membantu ibunya sebagai pekerja serabotan (penggiling jagung) untuk mencari pundi-pundi rupiah demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sekaligus untuk uang jajan ia di sekolah.
Kondisi ini terpaksa dilakukan setelah ayah menceraikan ibu dan meninggalkan mereka. “Setiap pulang sekolah saya membantu ibu bekerja, ikut gajian deros jagungnya orang. Biasa juga bantu panen dikebun orang baru kita digaji,” kata Mardal kepada awak media.
Mardal merupakan anak ke dua dari tiga saudara dia bersama ibu dan saudaranya tinggal di sebuah rumah kumuh dan reot yang tak memiliki kamar mandi dan jamban.
Bahkan untuk keluar dan masuk rumah, mereka harus lewat diantara sela tembok bangunan tetangga karena posisi rumah mereka tepat berada di belakang rumah tetangga.
Saat ini Mardal tengah menempuh pendidikan kelas 6 SDN di Kecamatan Malangke Barat. di sekolahnya, Mardal dikenal anak yang cerdas dan rajin, ia bahkan salah satu murid yang menonjol karena kemampuannya membaca ayat-ayat Alquran. (iys/bayu)