LUTIM – Bentuk rasa prihatin Pemerintah Kabupaten Luwu Timur kepada pengungsi korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu yang saat ini mengungsi di Kabupaten Luwu Timur sangatlah tinggi. Buktinya, di sela-sela prosesi pengukuhan Pengurus Dewan Pendidikan 2018-2023 yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Timur, Kamis (11/10/2018).
Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler, berkesempatan menyerahkan bantuan berupa paket perlengkapan sekolah dan uang tunai kepada pelajar korban gempa dan tsunami asal Sulawesi Tengah untuk dapat melanjutkan pendidikannya di Luwu Timur.
“Pelajar korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dapat melanjutkan sekolahnya di Luwu Timur, bencana yang melanda Kota Palu dan sekitarnya tak boleh menjadi penghalang anak-anak untuk melanjutkan sekolahnya, mereka harus tetap sekolah, meski berada di pengungsian,” kata Husler menyemangati saat menyerahkan bantuan.
Bupati juga telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk dapat memperhatikan korban bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah yang melakukan pengungsian agar mendapat perhatian termasuk anak-anak sekolah untuk segera didata untuk segera dimasukkan di sekolah mulai tingkat SD, SMP, SMA dan SMK sederajat.
“Daerah kita ini salah satu wilayah jalur pengungsian korban bencana Sulawesi Tengah, jadi kita harus siap menampung dan memfasilitasi kebutuhan mereka yang mengungsi termasuk kebutuhan pendidikan anak-anak pengungsi agar mereka tidak kehilangan status pelajarnya meski diwilayah pengungsian,” ujar Husler.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Luwu Timur, Labesse, saat dikonfirmasi mengatakan, sikap kepedulian yang tinggi dari Bupati Luwu Timur terhadap para pengungsi yang ada di Luwu Timur termasuk kebutuhan pendidikan anak-anak pengungsi tersebut merupakan sikap prihatin yang mendalam. Apalagi daerah kita merupakan salah satu daerah yang melaksanakan pendidikan gratis.
Labesse menambahkan, khusus kepada anak-anak sekolah korban bencana gempa dan tsunami pihaknya akan menyiapkan seragam sekolah gratis.
Sekedar diketahui, akibat gempa dan tsunami yang menerjang Kota Palu, Donggala dan Sigi, pada Jumat (28/09/2018) lalu, sejumlah bangunan dikabarkan rusak parah. Tak hanya itu, ribuan korban jiwa ditemukan meninggal dunia dan sebagian lainnya masih dalam pencarian. (hms/ikp/kominfo)