Mahasiswa IMWAL Bentrok Aparat, TONTON Videonya

1218
ADVERTISEMENT

AKSI unjukrasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Walenrang Lamasi (IMWAL) berujung ricuh, Selasa (16/6/2020) sore tadi.

Aksi ini ricuh saat aparat kepolisian dari Polres Luwu berusaha membubarkan para pengunjukrasa.

ADVERTISEMENT

Dalam aksinya, mahasiswa menutup akses jalan Trans Sulawesi tepatnya di depan jalan rencana pembangunan kampus baru Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, Selasa 16 Juni 2020.

Mereka menuntut supaya kedua temannya yang ditangkap pada Sabtu (6/6/2020) lalu, karena diduga melakukan pemukulan terhadap anggota pengamanan kampus (Satpam) saat melakukan aksi menuntut subsidi Covid-19 bagi mahasiswa serta pengungkapan akun Instagram yang diduga melukai hati seluruh mahasiswa Imwal.

ADVERTISEMENT

Ketua Imwal Ardiansah Ma’sud mengatakan mereka menyayangkan sikap birokrasi Unanda yang begitu reaktif terhadap mahasiswanya sendiri yang juga merupakan kader Imwal.

Sikap reaktif itu ditunjukkan dengan mengirimkan pengacara kampus untuk mendampingi pengamanan kampus yang diduga dianiaya sementara untuk rekannya tidak didampingi pengacara.

Harusnya, masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan, karena masalah ini terjadi di dalam lingkungan kampus, bukan dengan cara mempidanakan, tetapi dibina terlebih dahulu, karena bagaimana pun kedua mahasiswa tersebut adalah anak-anak mereka yang oleh orangtua kandungnya sudah dititipkan kepada rektor Unanda untuk dibina, imbuh Ardiansah lagi.

Beberapa hari ini kami sabar dan melakukan upaya-upaya persuasif kepada birokrasi kampus Unanda untuk menyelesaikan masalah ini, tapi sampai hari ini rektor Unanda seolah menutup mata dengan masalah ini, kata Adriansah.

Adriansah Mas’ur merasa kecewa dengan tidak digubrisnya upaya-upaya yang selama ini telah dilakukan, sehingga aksi menutup jalan rencana lokasi pembangunan kampus dilakukan,

Pak Rektor harusnya bijak menyikapi persoalan ini, kami selalu pesan badan dan bahkan turun langsung mendukung rencana pembangunan kampus berlokasi di wilayah walmas, tapi dengan adanya kejadian ini, kami mahasiswa Imwal mulai mempertanyakan sikap persahabatan tersebut. Kami berkesimpulan bahwa Unanda ini tidak bersahabat dengan kami, tak mampu membina anak-anaknya, bahkan tak mempunyai perasaan terhadap anaknya sendiri.

Adriansah Mas’ur kembali menambahkan pihaknya akan terus melakukan aksi, bahkan dengan dengan jumlah massa yang lebih banyak, bukan hanya mahasiswa tetapi juga akan mengajak masyarakat Walmas, jika kampus Unanda tidak melakukan upaya yang baik terhadap kasus yang menimpa kadernya tersebut.

Pihak Rektorat Unanda sendiri melalui Wakil Rektor II Bidang Adm. Umum dan Keuangan, Dr Bakhtiar SE MM, saat coba dikonfirmasi Koran Seruya soal tuntutan mahasiswa Unanda tersebut belum bersedia memberi keterangan resmi. “Saya tidak punya kewenangan, dik, saya lagi rapat,” ucap Bakhtiar singkat, yang mengaku sedang berada di Makassar mengikuti Rapat Kopertis Wilayah IX Sulawesi. (*/iys)

ADVERTISEMENT