Pelaku Utama Masih Buron, Begini Pengakuan Remaja yang Ikut Gilir ABG 13 Tahun di Kebun Jagung di Luwu Utara

2006
Ilustrasi. (ist/poskota)
ADVERTISEMENT

JIKA ada generasi milenial yang harus menanggung resiko mendekam dalam penjara karena urusan ‘burung’, salah satunya adalah AR. Remaja dari Desa Tarobok, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), dalam usianya yang masih 18 tahun sudah doyan wanita.

Kebeletnya, anak orang yang masih ingusan, sebut saja Melati, 13 tahun, anak gadis di desanya, ikut ‘dicicipinya’ di kebun jagung milik ayah si gadis. AR nekat ikut ‘mendayagunakan’ Melati usai rekannya berinisial WW menggagahi korban.

ADVERTISEMENT

Kini, AR hanya bisa meratapi nasibnya dipenjara di Polsek Baebunta. Dalam kondisi disel, rekannya yang lebih dulu memperkosa Melati kabur entah kemana. AR remaja milenial yang lagi sial lantaran harus menyambut tahun baru dibalik jeruji besi, kini hanya bisa menyesali perbuatannya.

Sehingga, ketika diperiksa penyidik Satreskrim Polsek Baebunta, AR tidak bisa apa-apa kecuali mengakui perbuatannya ikut terlibat dalam kasus asusila anak dibawah umur ini.

ADVERTISEMENT

Peristiwa asusila melibatkan AR ini terjadi di kebun jagung milik Us, orangtua korban di Tarobok, Senin (23/12/2019) siang lalu. Awalnya, WW yang kini diuber polisi lantaran kabur, menghubungi Melati melalui massanger. Ketika itu, Melati sedang berada di rumah temannya bernama And.

Ar diamankan di Polsek Baebunta

Selanjutnya, WW mengajak AR menjemput Melati di rumah And. Singkat kisah, WW bersama AR bukannya mengantar Melati pulang ke rumahnya usai dijemput pakai sepeda motor, malah dibawa ke kebun jagung milik ayah korban.

Dengan beralaskan sarung, WW beraksi. Tanpa diceritakan dalam isi berita ini, pembaca sudah bisa menebak apa yang dilakukan WW terhadap Melati yang dibaringkan di kebun beralaskan sarung.

Yang pasti, sesuai pengakuan AR didepan polisi, usai WW ‘mendayagunakan’ Melati yang masih ingusan itu, AR mengaku tergiur ingin melakukan hal yang sama dilakukan WW.

Namun apes bagi AR, belum sempat ber-hohohihi, Us yang tidak lain ayah Melati tiba di lokasi kejadian. Us kaget bukan kepalang menyaksikan putrinya tengah ‘dikerjai’ di kebun jagungnya yang tidak lama lagi akan dipanen.

WW sendiri tau ayah korban mengetahui aksi bejatnya, memilih kabur. Namun apes dan sial bagi AR karena dia tidak bisa kabur. Bagaimana mau kabur, remaja ini tidak mengenakan celana dan sepeda motornya langsung diamankan Us. Dia hanya pasrah ditangkap dan diserahkan ke polisi.

“Kasus ini sudah ditangani atas laporan orangtua korban. Seorang pelaku atas nama AR sudah diamankan dan mengakui perbuatannya,” kata Kapolsek Baebunta,
Ipda Rodo Manik.

Menurut Ipda Rodo, AR mengaku tergiur ikut memperkosa korban lantaran menyaksikan rekannya menggauli korban. “Kami masih berusaha mengejar WW, pelaku utama kasus asusila anak dibawah umur ini,” kata Ipda Rodo.

Kapolsek Baebunta dan jajarannya mengapresiasi keluarga korban, karena tidak main hakim terhadap AR. Keluarga korban, terutama Us menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini ke Polsek Baebunta. “Karena itu, kami berusaha menangkap WW selaku pelaku utama kasus ini,” kata Ipda Rodo. (*/tari)

ADVERTISEMENT