Usai peletakan batu pertama, Asisten II Muhammad Yamin mengatakan bahwa pembangunan pondok tahfidz qur’an ini adalah upaya untuk memajukan pendidikan agama, khususnya Kecamatan di Baebunta Selatan, terkhusus lagi di Desa Lara. “Memajukan pendidikan agama adalah kewajiban pemerintah,” kata Yamin.
Tujuannya, kata dia, untuk memproteksi anak-anak dari efek negatif kemajuan teknologi yang bisa saja timbul. “Ini adalah benteng bagi anak-anak menghadapi efek negatif kemajuan teknologi, sehingga apa yang dilakukan warga desa dengan membangun Tahfidz Qur’an sebagai Unit Pendidikan Agama Dasar, perlu diapresiasi,” ucapnya.
Olehnya itu, sebagai pemerintah daerah, sekaligus mewakili Bupati Indah Putri Indriani, pihaknya menyampaikan apresiasi kepada panitia pembagunan dan terkhusus seluruh warga desa Lara yang telah berinisiatif membangun pondok tahfidz qur’an sebagai sarana pendidikan agama islam bagi anak-anak yang ada di desa Lara.
“Kami menyampaikan permohonan maaf sekaligus salam hormat ibu Bupati yang sedianya hadir bersama kita di sini. Namun, dikarenakan berbagai kesibukan, beliau menyampaikan kepada kami untuk menggantikan hadir di sini,” imbuhnya. Meski tanpa kehadiran Bupati, peletakan batu pertama pembangunan tahfidz qur’an tetap berjalan lancar.
“Meski tanpa kehadiran ibu Bupati, tetapi makna dan esensi dari kegiatan peletakan batu pertama pembangunan tahfidz qur’an yang kita rangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW ini tidaklah berkurang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pembangunan Pondok Tahfidz Qur’an Al-Amin As’Adiyah Desa Lara, Nuslah, mengatakan, setiap kegiatan yang dilakukan warga, harus melibatkan pemerintah. “Jangan pernah berpisah dengan pemerintah. Setiap kebaikan yang kita lakukan, hadirkanlah pemerintah,” ucap Nuslah yang juga Ketua Penyuluh Agama Islam Baebunta Selatan ini.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Ketua DPRD Awaluddin, Pimpinan Pondok Pesantren As’ Adiyah Belawa Baru, Camat Baebunta Selatan Ikhdiani, Kepala Desa Lara, serta para Tokoh Agama, Tokoh Perempuan serta masyarakat desa Lara. (ZJA/LH)