Pengalaman Reses Eva Stevany Rataba di Kecamatan Simbuang Toraja, Tempuh Perjalanan Sembilan Jam Hingga Temukan Surga Tersembunyi

371
Anggota DPR-RI, Partai Nasdem, Eva Stevany Rataba melakukan reses di Kecamatan Simbuang, Tana Toraja, Sabtu (9/10/2021).
ADVERTISEMENT

TORAJA — Anggota DPR-RI, Eva Stevany Rataba melakukan reses di Kecamatan Simbuang, Tana Toraja, Sabtu (9/10/2021). Legislator partai Nasdem itu menempuh sembilan jam perjalanan dari Rantepao, Toraja Utara (Torut) menuju Kecamatan Simbuang.

Eva Stevany Rataba menyempatkan diri untuk bertemu warga Simbuang di beberapa Lembang selama dua hari. Kecamatan Simbuang merupakan salah satu wilayah terjauh dan cukup sulit dijangkau di Tana Toraja. Tidak hanya itu, di Simbuang banyak hal yang bisa digali dan dikembangkan.

ADVERTISEMENT

“Kita ke Simbuang lewat Kecamatan Bonggakaradeng, sepanjang jalan saya tidak pernah bosan melihat gunung dan lembah yang benar-benar sangat indah. Memang, akses jalan menuju Kecamatan Simbuang masih sangat jauh dari kata layak, bersyukurnya kami bisa kesana saat cuaca sedang cerah. Tapi dengan kondisi jalan yang seperti itu, tidak terbayang bagaimana sulitnya melewati jalan itu dalam kondisi hujan,” ungkap Eva.

Di Kecamatan Simbuang, Eva Stevany Rataba bersama tim didamping Ritayani Layuk, Camat Kecamatan Simbuang mengunjungi Lembang Pongbembe, Lembang Puangbembe Mesakada, dan Kelurahan Sima.

ADVERTISEMENT

Kecamatan Simbuang adalah salah satu wilayah di Tana Toraja yang selalu mengundang rasa penasaran, bukan hanya karena jarak tempuh yang sangat jauh, namun juga banyak hal lain yang menarik disana, seperti panorama alam yang sangat memanjakan mata, sistem pertanian yang masih tradisional, hasil tenun yang sangat berkualitas dan cantik, serta adat budaya leluhur yang masih terjaga baik dalam bentuk fisik maupun nilai-nilai kehidupan nenek moyang.

“Disini masih banyak warga yang memeluk kepercayaan Aluk Todolo, atau kepercayaan nenek moyang kita suku Toraja, makanya banyak kebiasan-kebiasaan masyarakat yang mengikuti nilai-nilai dari AlukTodolo tersebut. Namun demikian, tidak sedikit warga Simbuang mulai memeluk agama Nasrani dan muslim. Tapi Aluk Todolo sendiri kalau dalam KTP diterangkan sebagai agama Hindu,” Jelas Ritayani Layuk.

Dalam kunjungannya, Eva memberikan bantuan benang tenun untuk kelompok tenun di Kampung Adat Sarang Dena’ dan Kampung Adat Ke’pe. Eva menginap di salah satu rumah Tongkonan Simbuang yang memiliki ciri khas sendiri dan tentunya unik di Kampung Adat Ke’pe, mendengarkan aspirasi masyarakat dan duduk bersama mendiskusikan hal-hal yang bisa sama-sama diperjuangkan untuk mengembangkan Kecamatan Simbuang.

“Saya duduk bersama warga di Kampung Adat Ke’pe, tempat kami menginap, diskusi yang panjang malam itu. Sekian lama saya sangat ingin menginjakkan kaki di Kecamatan Simbuang dan akhirnya tercapai, tidak hanya menginjakkan kaki tapi juga duduk berdiskusi dengan warga. Saya bisa merasakan bagaimana sulitnya mendapatkan akses dalam banyak hal di daerah ini,” tutur Eva.

“Surga tersembunyi di Tana Toraja, ungkapan yang menurut saya tepat untuk Simbuang, tidak hanya disuguhi dengan panorama alamnya yang indah, tapi juga kerajinan tangan dan cerita mengenai adat istiadat yang masih dijaga hingga saat ini. Banyak, saya mendengar banyak kerinduan warga disini, dalam hal pendidikan dimana masih banyak guru yang berstatus honor, semangat anak-anak muda yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi namun terdapat kendala, semangat para ibu-ibu yang ingin mengembangkan diri agar bisa mendukung kemajuan daerah. Luar biasa bagaimana mereka ingin berkontribusi dan terbuka,” jelas Anggota DPR RI, Komisi X yang bermitra dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementrian Pemuda dan Olahraga itu.

“Dari semua hal yang disampaikan, saya tidak bisa menjanjikan semua akan terwujud dalam waktu tertentu, tapi saya bisa memastikan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Untuk mewujudkan ini, tentu semua pihak harus berkerjasama dari warga disini sendiri, ke daerah bahkan hingga pusat,” sambungnya.

Eva dan tim juga menyempatkan diri untuk beribadah Minggu di Gereja Toraja Jemaat Sima, Kelurahan Sima. Gereja ini merupakan salah satu bangunan yang menjadi ikon Kecamatan Simbuang. Gereja tua merupakan gereja yang paling pertama dibangun di Kecamatan Simbuang dan telah berdiri selama 50 tahun dengan kokoh dan anggun di atas bukit di kelurahan Sima.

“Saya sangat bersyukur, bisa ikut beribadah di Gereja Tua di Simbuang, apalagi bisa ikut perjamuan kudus bersama jemaat disana, ini adalah moment yang sangat langka,” ungkap Eva.

“Kami sangat bersyukur dengan kehadiran ibu dewan di kampung kami ini, semoga Sembilan jam perjalanan yang ditempuh dapat menjadi pengalaman yang berkesan bagi ibu dewan bersama tim. Jadi beginilah keadaan kami disini, akses jalan menjadi tantangan terbesar bagi kita, karena bahkan untuk biaya transportasi ke kota Makale saja kami harus berpikir sekian kali, biayanya tidak murah, bahkan bisa hingga jutaan,” urai Ritayani Layuk dalam ibadah Minggu di Gereja Toraja Jemaat Sima, Kecamatan Simbuang.

“Tidak hanya itu, ibu dewan yang sudah menyempatkan waktu untuk hadir melihat kondisi kami disini, mendengar aspirasi warga disini, tapi ibu Eva juga bahkan memberikan beberapa bantuan kebutuhan tenun masyarakat, bahkan laptop untuk gereja. Semoga semua kedepannya dalam menjalankan tugas tetap dan selalu di beri kesehatan,” pungkasnya. (rls)

ADVERTISEMENT