Percepat Pembangunan BTS, 4 Titik Lagi Segera Dibangun di Seko Luwu Utara

129
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara mengusulkan 31 titik pembangunan BTS, namun Kemkominfo melalui BAKTI “hanya” menyetujui 26 titik, kedua terbanyak di Sulsel. (Foto : Pemkab Luwu Utara)
ADVERTISEMENT

LUWU UTARA — Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah menetapkan empat pilar utama Transformasi Digital Nasional, yaitu: (1) Pembangunan Infrastruktur Digital secara Massif; (2) Harmonisasi Regulasi; (3) Penguatan Ekosistem Digital; dan (4) Pengembangan Talenta Digital.

Poin pertama dari empat pilar itu adalah Pembangunan Infrastruktur Digital secara Massif. Dalam rangka mengakselerasi pilar ini, maka pemerintah segera membangun Base Transceiver Station (BTS) secara masif di seluruh wilayah di Indonesia. Ribuan BTS akan dibangun di 7.904 desa/kelurahan selama dua tahun, yaitu 2021 sampai dengan 2022.

Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara sendiri mengusulkan 31 titik pembangunan BTS, namun Kemkominfo melalui BAKTI “hanya” menyetujui 26 titik, kedua terbanyak di Sulsel. Empat titik dalam proses pembangunan, yaitu satu desa di Kecamatan Sabbang (Malimbu) dan tiga desa di Kecamatan Rongkong (Kanandede, Komba, dan Minanga).

Bupati Luwu Utara melalui Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) berharap 26 BTS segera rampung tahun ini. Harapan ini tidak bertepuk sebelah tangan. Pasalnya, Kemkominfo melalui BAKTI, kembali akan membangun 4 titik di Kecamatan Seko. Empat titik itu berada di Desa Tirobali, Embonatanah, Hono dan Taloto.

“Empat titik lagi akan dibangun di Kecamatan Seko dengan provider Telkomsel, yaitu di desa Tirobali, Embanatanah, Taloto, dan Hono,” ungkap Kepala Diskominfo SP, Arief R. Palallo, usai melakukan pertemuan dengan pihak konsorsium dari PT Fiberhome yang menjadi pelaksana pembangunan 4 BTS di Kecamatan Seko, Selasa (31/5/2022), di Ruang Kerjanya.

“Mereka (PT. Fiberhome) datang ke sini diminta oleh BAKTI Kemkominfo untuk melakukan survei penguatan di empat lokasi tersebut. Mohon doanya semoga 4 BTS ini secepatnya dikerjakan,” kata Arief lagi seraya mengatakan bahwa setelah pembangunan tersebut, pihaknya akan menunggu lagi pembangunan 18 BTS dari 26 BTS di wilayah Non 3T.

“Selebihnya 18 BTS, kita tunggu, kapan dikerjakan, dan siapa yang ditunjuk sebagai pelaksana. Yang jelas, pimpinan berharap tahun ini rampung semuanya,” sebut Arief. Dikatakannya, dalam waktu dekat, pelaksana, dalam hal ini PT. Fiberhome, akan melakukan survei, sekaligus menguatkan survei sebelumnya dari Daya Mitra Telekomunikasi (DMT).

“22 titik ini sebenarnya sudah disurvei oleh DMT. Sudah ada titiknya. Mereka juga sudah datang mengambil gambarnya. Nah, Fiberhome sebagai pelaksana, kembali akan melakukan survei, bukan survei ulang, tetapi survei penguatan dalam rangka melihat kembali di mana titik-titik yang bisa dikerjakan terlebih dahulu oleh pihak Fiberhome,” tutur Arief.

“Kita di sini, dalam hal ini Pemda, tentu akan memfasilitasi dan memudahkan pihak pelaksana. Kami ingin membuat pelaksanaan pembangunan BTS ini menjadi lebih mudah. Untuk itu, kami berharap banyak kepada pihak Fiberome untuk segera mobile dulu, turun dulu untuk lakukan survei penguatan,” tandas mantan Kepala Kantor Pengelolaan Data Elektronik ini.

Sementara Herman, dari PT Fiberhome, berjanji segera turun melakukan survei penguatan. “Secepatnya kami akan melakukan survei penguatan. Kalau bisa besok, kita lakukan besok, tapi kan kita harus menunggu jadwal pesawat dulu,” kata Herman. Ia mengatakan, jika semua syarat selesai, termasuk survei penguatan, pihaknya akan memulai pembangunan.

“Proses pengejerjaannya akan segera kita lakukan setelah semuanya lengkap, seperti proses perizinan dan persetujuan dari masyarakat, karena nanti kan ada yang namanya surat izin warga. Kalau semua ini sudah ada, maka kita akan melakukan proses pengerjaannya, mulai dari proses penggalian sampai berdirinya tower dan on air,” tandasnya. (LH)

ADVERTISEMENT