PALOPO –PLN UP3 Palopo didampingi YBM PLN UP3 Palopo bersama Dinas Pendidikan Kota Palopo salurkan bantuan pendidikan bagi anak putus sekolah di Kelurahan Latuppa Kota Palopo,Kamis (03/10/2024).Salah satu dari sekian banyak anak putus sekolah yang mendapatkan bantuan pendidikan tersebut yakni Raihan Jabbar .Dimana Raihan Jabbar akan kembali melanjutkan sekolahnya dari SD Negeri 59 Siguntu ke SMP Negeri 6 Palopo.
SMP Negeri 6 Kota Palopo juga turut serta memberikan bantuan berupa satu set baju sekolah dan baju olahraga beserta buku – buku pelajaran serta 1 unit Sepeda untuk digunakan sebagai alat transportasi bagi Raihan ke Sekolah. Sinergi yang apik ini harus selalu digaungkan untuk memotivasi pihak – pihak lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan SESAMA sehingga 496 anak putus sekolah lainnya bisa kembali ke sekolah.
Rathy Shinta Utami, Manajer PLN UP3 Palopo bersama Ketua YBM PLN Palopo, Bramanto Suryanto berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan sehubungan dengan program Sekolah untuk Semua (SESAMA)yang telah diluncurkan oleh Dinas Pendidikan.Dimana YBM sendiri merupakan Yayasan Baitul Maal PLN yang bergerak di bidang Sosial kemasyarakatan ikut tergerak untuk memberikan bantuan kepada anak putus sekolah yang telah di data oleh Dinas Pendidikan.
“Alhamdulillah hari ini kami bisa mengunjungi ananda atas nama Raihan Jabbar, di Kelurahan Latuppa, Kota Palopo. Melalui YBM, kami berikan bantuan berupa satu set lengkap peralatan sekolah antara lain tas, buku, pensil, pulpen, penghapus dan rautan. Selain itu juga kami berikan Sepatu, Kaos kaki, baju Sekolah lengkap dan Uang Saku.” Pungkas Rathy.
Sementara itu Asnita Darwis, S.STP, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo, memiliki peran penting dalam pelaksanaan program SESAMA yang bertujuan mengatasi masalah anak tidak sekolah di Palopo. Dalam keterangannya, Asnita menyampaikan bahwa program ini melibatkan kolaborasi berbagai pihak, seperti OPD, BUMN, BUMD, dan donatur, untuk mempercepat pengembalian anak-anak putus sekolah ke jalur pendidikan.
“Program ini bertujuan mengembalikan 497 anak yang tidak sekolah ke institusi pendidikan formal atau informal,”ujar Asnita.
Adapun anak putus sekolah merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif terhadap masa depan anak, terutama dalam hal keterampilan dan kesempatan kerja. Pada tahun 2024, di Kota Palopo, sebanyak 497 anak dilaporkan mengalami putus sekolah. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah setempat meluncurkan Program SESAMA. Program ini merupakan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMN, BUMD, universitas, dan donatur. Tujuannya adalah mengembalikan anak-anak putus sekolah tersebut ke pendidikan formal atau informal yang ada di Palopo.
(rls/Put)