KORANSERUYA.COM–Walaupun disisihkan Ni’matullah saat perebutan Ketua Partai Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel), Ilham Arief Sirajuddin tak patah semangat menatap pesta demokrasi lima tahunan di Sulsel, yakni Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2024. Justru sebaliknya, IAS, begitu dia akrab disapa, makin tancap gas menatap Pilgub 2024. Terbukti, dia mulai road show politik ke berbagai daerah di Sulsel, termasuk Luwu Raya untuk menyampaikan keinginannya maju Pilgub Sulsel 2024.
Ya, gagal mengawaki Partai Demokrat Sulsel tak membuat mantan Walikota Makassar dua periode ini patah semangat. Niatnya sudah bulat maju mencalonkan diri pada Pilgub Sulsel 2024 sebagai bakal calon ’01’ Sulsel. Bahkan IAS menyatakan dirinya semakin tertantang untuk maju Pilgub Sulsel 2024. Apalagi sejumlah partai politik di Sulsel mulai meliriknya.
Setelah menyasar beberapa kabupaten/kota di Sulsel, dalam beberapa hari terakhir ini, IAS mengadakan road show politik ke Luwu Raya. Road show itu diawali di Kabupaten Luwu dan Kota Palopo, Minggu (24/4/2022),. Selanjutnya akan mengunjung Luwu Utara dan Luwu Timur. Termasuk daerah lainnya di jasirah utara Sulsel, seperti Tana Toraja, Toraja Utara, termasuk Enrekang dan Sidrap.
Saat berada di Kota Palopo dalam rangkaian Safari Ramadan, IAS memiliki beberapa agenda, salah satunya bersilaturahmi dengan salah satu tokoh politik di Kota Palopo, Andi Cincing Makkasau (ACM). Menariknya, saat bersilaturahmi dengan ACM, IAS mengungkapkan kesiapannya maju sebagai calon Gubernur Sulsel pada Pilkada 2024 mendatang.
“Saya mendengar kabar kondisi kesehatan sahabat saya, Andi Cincing sedang tidak baik. Untuk itu, saya bersama rombongan berkunjung ke rumah Beliau untuk bersilaturahmi dan menjenguk Andi Cincing,” ungkap IAS, disela-sela kunjungannya di kediaman ACM, kemarin.
“Silaturahmi melalui Safari Ramadan ini menjadi wadah kami untuk mendekatkan diri dan membangun hubungan emosional dengan masyarakat. Utamanya masyarakat Luwu Raya,” lanjut IAS.
IAS mengaku, dalam Safari Ramadan di beberapa wilayah di Sulsel, termasuk wilayah Luwu Raya, dilakukannya untuk menyampaikan kesiapannya untuk maju pada Pilkada Sulsel 2024 mendatang. Terkhusus Luwu Raya, IAS mengaku memiliki hubungan emosional. Sebab, istrinya, Aliyah Mustika adalah Wija To Luwu, yakni asli Malangke, Kabupaten Luwu Utara. “Bukan karena mau maju Pilgub Sulsel 2024 saya mengaku ada hubungan erat dengan Tana Luwu, tetapi memang saya memiliki hubungan emosional dengan Tana Luwu atau Luwu Raya. Istri saya orang asli Malangke, Luwu Utara,” kata IAS.
Karena alasan itulah, IAS mengaku mengadakan road show ke Luwu Raya mulai dari Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kota Palopo, lantaran banyak keluarga dan kerabatnya di daerah ini.
“Keluarga dan kerabat saya di berbagai daerah di Sulsel, termasuk di Luwu Raua, menanti sikap politik dan agenda politik saya setelah tidak terpilih menjadi ketua Demokrat Sulsel. Karena itu, kami menjelaskan dalam road show ke daerah ini, bahwa Partai Demokrat adalah alat atau kendaraan politik untuk maju ke Pilkada Sulsel. Sehingga walau tanpa Demokrat, kami siap bertarung di Pilkada Sulsel,” kata IAS.
“Ada banyak kendaraan politik lainnya, bahkan beberapa sudah berkomunikasi dengan saya. Insya Allah, tidak ada kendala dengan kendaraan politik. Untuk itu, kami mau minta didoakan agar Allah SWT memberi kami kesempatan untuk maju,” lanjutnya.
Salah satu kesempatan Tuhan yang dimaksud IAS, adalah kesehatan. “Insya Allah, jika Allah SWT memberi kami kesempatan, kami akan maju untuk ikut berkontestasi pada Pilgub 2024 mendatang,” pungkasnya.
Diketahui, sebelum ke Palopo dan Luwu, IAS juga sudah mengadakan roadshow di Bone. Saat itu, IAS mengundang seluruh keluarga besar dan kerabatnya bersilaturahmi di Hotel Grand Nuri, Jalan Jend Sudirman, Kota Bone, Ahad (17/4/2022) lalu. Saat itu, IAS meminta izin dan restu untuk maju pada pilgub Sulsel mendatang. “Mohon doata, saya diberi kesehatan untuk bisa melanjutkan cita-cita ini,” kata IAS di hadapan ratusan warga Bone yang hadir.
IAS juga mengaku sengaja mendahulukan Bone mengingat daerah ini adalah kampung halamannya. “Tidak afdol rasanya kalau saya tidak mendahulukan Bone untuk minta restu. Apalagi, pada perjuangan saya di pilgub 2014 lalu, Bonelah yang memberi saya salah satu kekuatan suara terbesar,” beber IAS. (and/liq)