RIBUAN masyarakat memadati Lapangan Batara Guru Kertoraharjo, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, untuk mengikuti Roadshow Kebudayaan hari kesepuluh. Roadshow Kebudayaan tersebut berlangsung sangat meriah dan semarak.
Di kecamatan Tomoni Timur, berbagai tarian turut menghibur masyarakat seperti Tari Dadong Rerot yang dipersembahkan oleh para lansia se Kecamatan Tomoni Timur, Tari Pagellu Toraja, Tari Pendet, Tari Sanda Oni, Tari Kreasi Sagu Tabaro, Tari Sasambo, Tari Tumbuk Padi, Tari Gamyong, dan Tari Saman.
Namun ada satu tarian yang sangat dinantikan masyarakat dan hanya ada di Kecamatan Tomoni Timur, yakni Tari Kecak. Bagaimana tidak, penampilan Tari Kecak ini berhasil menghibur dan memukau penonton, membawa nuansa magis dan keindahan budaya Bali ke tengah-tengah masyarakat Tomoni Timur.
Tari Kecak yang dikenal dengan keunikan irama vokal “cak-cak-cak” dari para penarinya dibawakan oleh Para Pemuda dari STT Jagat Natha Kertoraharjo, Kahyang Tiga, dan Peradah Desa Margomulyo dan merupakan tarian khas Bali yang diciptakan sejak tahun 1930-an dengan mengambil unsur-unsur dari ritual Sanghyang dan kisah Ramayana. Tarian ini juga menggambarkan tentang Rama dan Shinta melawan Rahwana.
Penonton yang hadir tampak sangat antusias dan terhibur dengan penampilan Tari Kecak. Bahkan Wakil Bupati Luwu Timur, Moch. Akbar A. Leluasa bersama istri, Ketua TP PKK Lutim, Hj. Sufriaty Budiman, Sekda Lutim, H. Bahri Suli beserta jajaran Pemkab Lutim pun turut menikmati setiap gerakan-gerakan yang diperlihatkan oleh para Penari Kecak ini.
Adapun yang menjadi sorotan utama pada akhir penampilan Tari Kecak ini, yakni para penari berbondong-bondong mengangkat Wakil Bupati Luwu Timur yang membuat seluruh penonton berteriak dan bertepuk tangan atas aksi ini.
Wabup Akbar mengatakan, kegiatan roadshow kebudayaan ini dilaksanakan sebagai bukti upaya pemerintah daerah untuk mengenalkan beragam kebudayaan dan keunikan masyarakat Luwu Timur yang heterogen, yang juga sejalan dengan visi daerah berkelanjutan, lebih maju berlandaskan nilai agama dan budaya.
“Untuk itu, menjaga kearifan lokal sebagai bagian dari budaya bangsa adalah tugas kita bersama, kita harus bangga dengan kekayaan yang kita miliki dan terus berupaya agar budaya kita tetap hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.
“Dengan demikian, tidak hanya menjaga identitas sebagai bangsa tetapi juga memberikan warisan berharga bagi generasi yang akan datang,” tutup akbar.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan juara kepada penampilan deville terbaik desa se kecamatam tomtim dan ditutup dengan tarian dero yang kini menjadi tarian khas penutup roadshow kebudayaan pada kecamatan-kecamatan sebelumnya.
Dengan suksesnya penampilan Tari Kecak, diharapkan semangat untuk melestarikan budaya terus tumbuh di kalangan masyarakat Tomoni Timur. Dan dengan kegiatan seperti ini, identitas budaya yang kaya dan beragam di Indonesia dapat terus dikenal dan dicintai oleh generasi muda, memastikan warisan budaya tetap hidup dan berkembang di masa depan. (ADV)