PALOPO–Duka menyelimuti keluarga Muhammad Zidan, murid SDN 09 Matekko, Kota Palopo, yang meninggal dunia akibat terlindas mobil didepan sekolahnya, saat hendak menuju lapangan gaspa bersama teman sekolahnya mengikuti lomba gerak jalan indah. Dalam insiden ini, lima murid SDN 09 Matekko lainnya luka-luka dan dirawat di RSU Mujaisyah Palopo.
Acho Safri, ayah Muhammad Zidan, sangat terpukul akibat musibah yang menewaskan puteranya. Termasuk keluarga lainnya, hingga saat jenazah korban tiba di rumah duka disambut isak tangis.
Acho Safri mengaku sangat berduka dan tidak mengira sebelumnya jika buah hatinya itu akan meninggal saat akan mengikuti lomba gerak jalan indah mewakili sekolahnya. Apalagi Zidan merupakan anak satu-satunya.
“Saya sangat terkejut mendengar kabar ini. Sakit rasanya, terutama karena dia adalah anak satu-satunya yang sangat saya miliki,” aku Acho Safri di rumah duka, terisak.
Ayah korban menyebut, pada pagi harinya, Zidan sangat gembira karena akan mengikuti lomba gerak jalan indah. Saat hendak ke sekolah, Zidan memeluk dan mencium tangan ayahnya untuk pamit. “Dia (Zidan) anak yang baik, ceria, dan pintar di sekolah. Sakit sekali kehilangan anakku, tetapi saya pasrah karena ini sudah ketentuan Allah SWT,” urai Acho Safri, menyeka air matanya.
Sementara itu, Lurah Balandai, Zulkarnaen yang melayat ke rumah duka, menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban. Menurut dia, insiden yang menewaskan Zidan terjadi didepan sekolahnya, Kamis pagi, 15 Agustus 2024, sekitar pukul 07:P00 Wita. Saat itu, Zidan bersama rekan-rekannya tengah menunggu mobil jemputan untuk berangkat ke Lapangan Gaspa mengikuti lomba gerak jalan indah dalam rangka memeriahkan HUT Proklamasi RI ke-79.
Saat tengah menanti mobil jemputan, sebuah mobil tiba-tiba menyeruduk Zidan bersama lima teman-temannya. Mobil tersebut dikendarai Alimuddin, suami kepala SDN 09 Matekko yang hendak menjemput Zidan dan teman-temannya untuk dimuat ke lapangan Gaspa. Naas dialami Zidan dan lima teman-temannya, karena mereka terlindas mobil.
Para murid kemudian dilarikan ke RSU Mujaisyah Palopo, namun dalam perawatan medis Zidan meninggal dunia. Lima temannya mengalami luka-luka dan dirawat di RSU tersebut.
Lurah Balandai Zulkarnaen menyebut, sesuai informasi dari pihak kepolisian dan pengakuan Alimuddin, mobil Daihatsu Feroza berwarna hijau tersebut mendadak mengalami rem blong. Mobil tersebut melaju dalam kecepatan sedang, namun kondisi jalan yang menurun menyebabkan laju mobil semakin kencang hingga menyeruduk para korban. “Jenazah Zidan dimakamkan di pekuburan Lemo-Lemo, setelah sholat azhar,” kata Zulkarnaen. (***)