Sampai Mei, DPMPTSP Palopo Berhasil Bukukan Retribusi IMB Rp2,1 Miliar

378
Suasana di DPMPTSP Palopo memasuki masa transisi New Normal aktivitas layanan tetap berjalan dengan baik meski dalam suasana weekend dan pandemi Covid-19.(Foto: Iccank/Koran Seruya)
ADVERTISEMENT

PALOPO–Meskipun kondisi perekonomian secara nasional mengalami penurunan tajam di berbagai sektor, namun Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kota Palopo nampaknya masih bisa tersenyum.

Itu, lantaran sektor penerimaan pajak retribusi Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB masih mencetak penerimaan yang cukup cemerlang.

ADVERTISEMENT

Usai ditemui di ruang kerjanya di lantai II Mal Pelayanan Publik, Kepala Bidang Informasi dan Pengaduan Pelayanan Terpadu DPMPTSP Palopo, Susilowati menjelaskan jika penerimaan dari sektor pajak retribusi tetap bertumbuh dengan baik, meski tak sebaik di kwartal 1 dan 2, pada tahun lalu di periode yang sama untuk tahun 2020 ini.

DPMPTSP Palopo, di semester pertama tahun ini, meski masih di suasana pandemi, tapi tetap berhasil membukukan pemasukan (penerimaan pajak retribusi) Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) hingga menyentuh angka Rp2,1 miliar (hingga bulan Mei).

ADVERTISEMENT

“Di Januari dan Februari yang belum dinyatakan ada pandemi Covid-19, kita alhamdulillah sukses membukukan penerimaan retribusi IMB sebesar Rp461 juta-an di bulan Januari dan di bulan Februari sebesar Rp383 juta-an,” ungkap Susi, Jumat (26/6).

Ia melanjutkan, di bulan Maret hingga Mei 2020, angka-angkanya mulai menurun, namun di bulan Mei malah meningkat cukup tajam hingga 2 kali lipat, jelasnya. 

“Kita di bulan Maret cuma membukukan penerimaan IMB sebesar Rp361.934.597 sedangkan di bulan April sebesar Rp299.603.115 dan di Mei malah naik sebesar Rp614.280.881, jumlah ini kita harap terus meningkat di Juni dan seterusnya hingga target awal yang diberikan yakni sebesar Rp3.750.000.000,- bisa terealisasi,” sambungnya lagi.

Kabid Informasi dan Pengaduan Pelayanan Terpadu itu menambahkan, bahwa target awal sebesar Rp3,7 miliar tersebut telah direvisi sehubungan dengan pandemi Covid-19 atau malah berkurang, akan tetapi, masih kata Susilowati, pihaknya akan berusaha untuk mencapai target, salah satunya dengan layanan weekend atau 7 days work.

“Kita optimis kok, saya lihat juga sudah mulai ada aktivitas ekonomi yang pelan-pelan bangkit kembali setelah kita semua stay and work from home, mudah-mudahanlah, kita berdoa saja, tetapi tetap di masa New Normal nanti aturan ketat soal protokol kesehatan sekaitan dengan Covid-19 harus kita patuhi bersama,” kuncinya.(iys)

ADVERTISEMENT